Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Imbal Hasil SR019 Diprediksi Bakal di Atas Kupon ORI 023?

28 Agustus 2023   10:54 Diperbarui: 28 Agustus 2023   18:01 1928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam lima hari ke depan, tepatnya tanggal 1 September 2023 sampai dengan 20 September 2023 mendatang, Pemerintah akan membuka penawaran Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Ritel berimbal hasil tetap (fixed rate) dan dapat diperdagangkan kembali (tradeable) antar investor domestik, seri SR019.

Nantinya SR019 akan ditawarkan dengan dua pilihan masa jatuh tempo atau tenor dan imbal hasil berbeda, SR019 T3 bertenor 3 tahun dan SR019 T5 yang memiliki masa jatuh tempo 5 tahun.

Imbal hasilnya?

Nah ini salah satu yang paling ditunggu investor sebelum memutuskan untuk menanamkan uangnya di instrumen keuangan fixed income berbasis syariah ini, besaran imbal hasil yang akan ditawarkan.

Biasanya dalam setiap penerbitan SBN atau SBSN ritel, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR-Kemenkeu) selaku penerbit dan pengelola SBN Ritel akan merilis besaran imbal hasilnya dua hari menjelang masa penawaran dibuka, yakni antara tanggal 30 atau 31 Agustus 2023.

Kendati demikian, seperti biasa beberapa analis pasar modal mulai berhitung-hitung untuk memprediksi besaran imbal hasil yang nantinya akan ditawarkan.

Menurut mereka, imbal Hasil SR019 akan berada di atas kupon ORI023, SBN ritel terakhir yang diterbitkan Pemerintah yang kuponnya berada di kisaran 5,95-6,1 persen per tahun.

Prakiraan imbal hasil yang sangat optimistis ini salah satunya disampaikan oleh Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede seperti dilansir Bisnis.Com, menyebutkan bahwa imbal hasil yang ditawarkan dua sub seri SR019 akan berada di kisaran 6,1 hingga 6,5 persen.

Hal tersebut menurut Josua, sejalan dengan keputusan Dewan Gubernur Bank Indonesia pada Agustus 2023 yang mempertahankan suku bunga acuan BI di level 5,75 persen.

Selain itu, ia pun mengacu pada tren imbal hasil obligasi bertenor 5 tahun yang hingga Kamis(24/08/2023) berada di poaisi 6,38 persen.

In the other hand, kita tahu juga dalam menentukan besaran imbal hasil SBN ritel, Pemerintah tak hanya berpijak pada suku bunga acuan BI dan rata-rata besaran imbal hasil Obligasi di pasar dengan tenor serupa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun