Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Pecahkan Rekor, Realisasi Pemesanan ORI 023 Tembus Rp 28,9 Triliun

21 Juli 2023   15:02 Diperbarui: 21 Juli 2023   15:12 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penawaran Surat Berharga Negara (SBN) sub seri Obligasi Ritel Indonesia (ORI)023 T3 bertenor 3 tahun dengan imbal hasil 5,9 per tahun, dan ORI023 T6 dengan masa jatuh tempo 6 tahun yang memiliki imbal hasil 6,1 persen per tahun sudah ditutup 20 Juli 2023 kemarin.

Mengutip keterangan dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR-Kemenkeu), satu hari menjelang penutupan penawaran salah satu instrumen investasi fixed income khusus buat investor perseorangan domestik ini, sudah mencapai batas maksimal kuota yang telah dua kali di upsize oleh Pemerintah yakni sebesar Rp.28,9 triliun.

Di awal penawaran pada 30 Juni 2023, Pemerintah menetapkan kuota untuk dua sub seri ORI023 hanya sebesar Rp. 20 triliun, karena hasrat masyarakat memburu cuan dari instrumen keuangan ini begitu menggebu, pada Kamis 13 Juli 2023, kuota tersebut sudah tandas, kemudian Pemerintah menambah kuotanya menjadi Rp.25 triliun.

Tambahan kuota Rp 5 triliun tersebut ludes dalam 4 hari saja, sementara animo investor masih sangat tinggi, ya sudah ditambah lagi kuotanya pada 17 Juli 2023 menjadi Rp.28,9 triliun.

Kuota ini pun tak bertahan hingga masa penawaran kelar pada 20 Juli 2023 kemarin, habis di lahap sehari sebelum masa penawaran berakhir, dan Pemerintah memutuskan untuk tak menambah lagi kuotanya, meskipun masa akhir penawaran masih dalam hitungan jam lagi.

Meskipun angka ini belum secara resmi dikonfirmasi oleh pihak Kemenkeu, realisasi pemesanan ORI023 senilai Rp.28,9 triliun tersebut menjadi rekor tertinggi baru dalam sejarah penerbitan SBN ritel selama ini. Rekor tertinggi sebelumnya terjadi saat Pemerintah menerbitkan SR015 yang penawarannya dibuka pada Agustus 2021 lalu yang nilainya mencapai Rp.27 triliun.

Padahal ketika pertama kali ditawarkan ke publik, dua sub seri ORI 023 tersebut sedikit diragukan kelarisannya, mengingat imbal hasilnya yang bersifat flat rate atau tetap hingga masa jatuh temponya tiba itu, slightly lower dibandingkan ekspektasi para pengamat investasi dan juga lebih rendah dari imbal hasil yang ditawarkan oleh seri SBN atau SBSN ritel sebelumnya, yang terbit di tahun 2023.

Namun faktanya, ORI023 laris manis diserap masyarakat bahkan menciptakan rekor baru penjualan SBN atau SBSN ritel yang pernah ditawarkan Pemerintah.

Hal tersebut bisa terjadi, karena imbal hasil yang ditawarkan secara hitung-hitungan matematis masih di atas suku bunga deposito di bank-bank milik Negara dan bank-bank swasta besar di Indonesia yang memiliki tingkat risiko dan keamanan yang setara.

Memang sih, jika dibandingkan dengan suku bunga deposito di bank-bank digital yang bisa mencapai 9 persen per tahun, imbal hasil ORI023 ini lebih kecil, tapi apa kabar dengan tingkat keamanannya?

Sudah pasti suku bunga deposito sebesar itu tak dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), lantaran suku bunga penjaminan LPS untuk bank-bank umum dengan denominasi rupiah periode bulan Juni hingga September 2023 berada di level 4,25 persen, lebih dari itu, ya tak terjamin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun