Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Penerbitan ORI 023 Memasuki Masa "Sweet Seventeen," Cuannya Diperkirakan di Atas 6 Persen

22 Juni 2023   13:06 Diperbarui: 22 Juni 2023   14:05 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut jadwal tentatif yang dirilis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR-Kemenkeu) pada awal tahun 2023, penawaran Surat Berharga Negara (SBN) ritel seri Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 023 akan ditawarkan mulai 28 Juni 2023, tetapi karena tanggal tersebut ditetapkan Pemerintah sebagai cuti bersama Idul Adha 1444 H, masa penawarannya dimundurkan menjadi 30 Juni 2023.

Melansir situs DJPPR, ORI 023 akan diterbitkan dalam dua sub seri dengan masa jatuh tempo atau tenor berbeda, ORI 023 T3 dengan masa jatuh tempo 3 tahun, dan ORI 023.T6 memiliki tenor 6 tahun.

Dengan masa jatuh tempo 6 tahun, sub seri ORI 023 T6  menjadi SBN ritel dengan masa jatuh tempo paling panjang dalam sejarah penerbitan obligasi ritel di Indonesia.

ORI ini memang istimewa karena menjadi SBN pertama di Indonesia yang khusus ditawarkan bagi investor perseorangan domestik, pada tahun 2006 silam. 

Artinya penerbitan ORI 023 pekan depan, telah memasuki tahun ke-17. Jika diibaratkan fase kehidupan manusia, usia 17 tahun itu lagi "manis-manisnya" makanya masa ini kerap disebut sweet seventeen.

Dan memang, SBN ritel yang awal keberadaan dibuka oleh seri ORI ini, kini sedang manis-manisnya, "madunya" banyak diburu oleh para investor.

Setiap penawaran dibuka, animo masyarakat untuk berinvestasi di instrumen keuangan milik negara itu luar biasa tinggi, kuota yang ditetapkan untuk setiap penerbitan SBN atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel oleh Pemerintah hampir pasti terlampaui.

Dari hasil penerbitan 3 seri SBN dan SBSN ritel di tahun 2023, Pemerintah berhasil memobilisasi dana investor dalam negeri sebesar Rp.58,67 triliun, dengan perincian dua sub seri Saving Bond Ritel (SBR) 012 T2 dan SBR 012 T4 yang diterbitkan pada 19 Januari 2023 realisasi penjualannya mencapai Rp.22,18 triliun, lebih dari dua kali lipat dibandingkan kuota yang ditetap Pemerintah sebesar Rp.10 triliun.

Kemudian, sub seri Sukuk Ritel (SR) 018 T3 dan SR 018 T5 yang mulai ditawarkan pada 3 hingga 29 Maret 2023, kuota yang ditetapkan Pemerintah sama sebesar Rp. 10 triliun, realisasinya kedua sub seri tersebut diserap masyarakat sebesar Rp. 21,49 triliun.

Dan terakhir, Sukuk Tabungan (ST) sub seri ST 010 T2 dan ST 010 T4 yang penawarannya baru di tutup 7 Juni 2023 lalu, penjualannya mencapai angka Rp.15 triliun, 50 persen lebih banyak dibandingkan kuota yang ditetapkan Pemerintah.

Secara keseluruhan, untuk tahun 2023 ini, Pemerintah menargetkan perolehan dana antara Rp.130-150 triliun dari penerbitan 7 seri SBN dan SBSN ritel, naik sebesar 21-40 persen dibandingkan realisasi penerbitan SBN dan SBSN ritel tahun 2022 yang sebesar Rp.107 triliun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun