Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Manchester City Sangat Mungkin Juara UCL, Meski Inter Milan Masih Mungkin Menang

10 Juni 2023   10:48 Diperbarui: 10 Juni 2023   10:53 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bola itu bundar, metafora populer yang menggambarkan bahwa permainan sepakbola itu hasil akhirnya sulit ditebak.

Meskipun di atas kertas kekuatan sebuah tim sepakbola bisa diukur lewat seberapa hebat skill pemainnya,  kuatnya mental yang dimiliki dan kelengkapan dari setiap lini di skuadnya serta kepiawaian pelatih dalam meracik permainannya. 

Namun ada faktor-faktor lain yang terkadang tak diperhitungkan, membalikan keadaan di akhir pertandingan, that's the beauty of football.

Apabila standar kualitas yang dijadikan acuan, dalam konteks pertandingan Final UEFA Champions League (UCL)  antara Manchester City vs Inter Milan yang akan berlangsung di Attaturk Olympic Istanbul Turki, Minggu(11/05/2023) dini hari besok.

Jelas terlihat bahwa kualitas klub yang baru saja meraih gelar juara English Premier League (EPL) musim 2023 tersebut, di atas klub asal kota Milan Italia.

The Citizen dianggap sebagai salah satu klub sepakbola terbaik di dunia saat ini, dipenuhi oleh para pemain berbakat dan berpengalaman seperti Kevin de Bruyne, Erling Haaland, Bernardo Silva, Kyle Walker, Jack Grealish serta dilatih oleh Pep Guardiola pelatih yang juga dinilai paling piawai di kolong langit ini.

Racikannya, membuat klub-klub yang dilatihnya bersinar terang, di Barcelona, klub di mana ia pertama melatih, Pep berhasil mempersembahkan 14 trophy dalam kurun waktu 4 tahun, mulai dari liga domestik, liga Champions, hingga piala dunia antar klub.

Bahkan saat di Barcelona ia berhasil mempersembahkan 6 ttophy dalam satu musim di tahun 2009, yang membuat dirinya dinobatkan sebagai Manajer Terbaik di Dunia versi Federasi Sepakbola Dunia (FIFA).

Kesuksesan juga mengiringinya di Bayern Munchen, selama 3 tahun masa kepelatihannya di klub asal Jerman tersebut ia berhasil mempersembahkan 8 trophy turnamen major.

Ketika Pep kemudian menangani City, gelar-gelar juara tak menjauhinya, sejak masuk di tahun 2017 hingga musim 2023, ia sudah menambah deretan ttophy The Citizen sebanyak 12 buah.

Selain gelar yang dipersembahkan bagi klubnya, Pep mampu menghadirkan permainan sepakbola yang atraktif nan enak ditonton, yang high pressing dan menyerang.

Sementara, Inter Milan saat ini dianggap sebagai klub semenjana alias mediocre lantaran kualitas pemain dan pelatihnya dianggap biasa saja, tak ada yang istimewa bahkan bisa disebut kurang moncer.

Pemain-pemain Inter yang memiliki kontribusi penting bagi perjalanan klub musim ini antara lain Edin Dzecko, Lautaro Martinez, Joaqin Correa yang secara kualitas dinilai masih di bawah para pemain City

Pelatihnya, Simone Inzaghi baru mulai melatih di level senior pada 2016 dengan menangani klub Serie A Lazio hingga 2021, sebelum kemudian melatih Inter Milan musim 2021/2022.

Baru satu trophy yang berhasil ia hasilkan, dan itu pun baru tahun ini di Piala Coppa Italia bersama Inter.

Belum lagi, jika kualitas klubnya diukur juga dari strata kompetisi liga-liga di Eropa, Liga Italia tempat Inter Milan berkompetisi hanya berada di level keempat, di bawah La Liga Spanyol dan Bundesliga Jerman.

Sementara Liga EPL, di mana Manchester City berkompetisi berada di atas ketiganya dan liga-liga lain di dunia, para stakeholder sepakbola dunia menilai dengan standar dan ukuran yang valid bahwa  liga Inggris memiliki  level terbaik di dunia saat ini. 

Tentu saja kualitas Liga sebuah negara linier dengan kapasitas klub-klub yang berkompetisi di dalamnya.

Apalagi faktanya, di Liga nomor 4 ini pun, posisi Inter bukan pemuncak, di klasemen akhir Serie A musim 2022/2023 Nerrazurri hanya berada di peringkat 3, di bawah Napoli dan Lazio.

Sedangkan City, musim ini juara EPL, Liga nomor Wahid di Eropa. Artinya kualitas objektif Manchester City terkonfirmasi lebih tinggi dibanding Inter Milan.

Hal yang juga diamini oleh sebagian besar pandit dan para penggemar sepakbola dunia. Sebagai gambaran kondisi tersebut, bisa terlihat di pasar taruhan di sejumlah rumah-rumah taruhan di Eropa.

Seluruh rumah taruhan di Eropa diantaranya Skybet, Bet365, atau Bookies.com mengunggulkan City sebagai juara UCL musim 2022/2023.

Namun, seperti metafora bola itu bundar diparagraf awal, tak selamanya tim yang jauh diunggulkan pasti memenangkan sebuah pertandingan sepakbola.

Bisa jadi sebuah klub menguasai jalannya pertandingan sepakbola 80 persen dan menyerang sepanjang laga, bisa kalah hanya dengan satu serang lawannya dan gol.

Dan Inter Milan, jika kita amati pola.permainanya sangat mungkin melakukan ini, mereka dikenal pertahanannya yang kuat dengan serangan balik yang cepat.

Hasil akhir sepakbola itu adalah misteri, bukan ilmu eksata seperti matematika, permainan ciamik dengan kualitas pemain dan pelatih hebat  tak selalu menghasilkan kemenangan.

Tentu kita masih ingat, di Piala Dunia Qatar 2020 siapa sangka Arab Saudi mampu menekuk Argentina.

Sepanjang pertandingan Argentina mengurung Arab Saudi, serangan bertubi-tubi terus menghantam pertahanannya, tapi hanya lewat dua serangan sporadis justru Arab Saudi-lah yang menghasilkan dua gol, sementara Argentina yang terus menyerang  sepanjang 90 menit hanya mampu mencetak satu gol.

 It's football everybody...selain urusan teknis dan mental ada keberuntungan juga terkadang datang berkelindan dalam sebuah kemenangan.

Walaupun secara realistis dan objektif berkaca pada kualitas yang ada, Manchester  City lebih berpeluang mengangkat trophy "si kuping besar" musim ini untuk pertama kalinya sepanjang sejarah, sekaligus melengkapi raihan Treble Winner dalam satu musim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun