Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Musim Gugur Pebulutangkis Indonesia di Singapura Open 2023, Tinggal Berharap pada Ginting

9 Juni 2023   16:39 Diperbarui: 9 Juni 2023   20:52 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tim Badminton Indonesia satu persatu berguguran dalam Turnamen Badminton Singapore Open Super 750 2023, terakhir, salah satu pasangan Ganda Putra muda andalan Indonesia Leo Carnando/Daniel Martin gugur di babak perempat final, hari Jumat (09/05/2023), takluk lewat laga rubber set dari pasangan Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik 21-18 16-21 20-22.

Leo/Daniel merupakan satu dari hanya dua pebulutangkis Indonesia yang masih bisa bertahan hingga perempat final turnamen berhadiah total 850 ribu dollar Amerika Serikat tersebut.

Satu pemain lain yang masih tersisa dan lolos ke babak perempat final adalah pemain tunggal putra Anthony Sinesuka Ginting, yang di babak perdelapan final mengalahkan pebulutangkis asal Kanada, Brian Yang, 21-19 21-11.

Di babak perempat final, yang saat tulisan ini dibuat pada Jumat (09/05/2023) siang belum dimulai, Ginting akan berhadapan dengan pemain asal China, Li Shi Feng.

Li yang saat ini berusia 23 tahun, baru berhadapan satu kali dengan Ginting, yang dimenangkan pebulutangkis asal Indonesia ini.

Dari sisi peringkat Dunia, Ginting jauh lebih superior, ia berada di peringkat 3 dunia, sementara Li berada di ranking 12.

Namun, mengutip data dari BWF,  jika mengacu pada peringkat BWF,HSBC Race to Guangzhao, yang merupakan Turnamen invitasi akhir tahun, berdasarkan raihan poin hasil mengikuti turnamen yang mereka ikuti sepanjang tahun 2023, Li Shi Feng berada di peringkat pertama dengan poin 42.990.

Sedangkan Anthony Ginting baru memperoleh 28.100 poin  dan berada di peringkat ke-18, turun 5 peringkat dari posisi sebelumnya.

Dengan demikian, tak akan mudah bagi Ginting melenggang ke babak semi final, laganya berhadapan dengan Li Shi Feng sepertinya akan berlangsung ketat.

Harapannya, Ginting mampu  menekuk Li dan melaju ke semifinal , sekaligus menyelamatkan muka Indonesia yang belakangan prestasinya tak terlalu menggembirakan,  tak satu pun gekar berhasil diraih dalam rangkaian turnamen Super Series Asia Tenggara, di Malaysia Open  dan Thailand Open.

Di Singapura Open 2023 pun prestasi para pebulutangkis Indonesia cukup menyedihkan, mereka sudah berguguran di babak-babak awal.

Padahal, tim badminton Indonesia hadir dengan kekuatan penuh dan bertekad mengulang catatan apik tahun lalu yang meraih 3 gelar juara dari Singapura.

Di sektor tunggal putra, dua pemain terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini Anthony Ginting dan Jonathan Christie hadir berlaga.

Seluruh ganda putra terbaik Indonesia yang terdiri dari 6 pasangan datang untuk bertanding di Singapura, mulai dari Fajar/Rian, Hendra/Ahsan, Bagas/Fikri, Leo/Daniel,
Marcus Gideon/Kevin Sanjaya hingga  Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan.

Di tunggal putri, Tim Badminton Indonesia membawa pemain terbaiknya Gregoria Mariska Tunjung 

Sektor Ganda Putri, tak ketinggalan hadir secara full team, Apriyani/Siti Fadia, Febriani/Amalia, Lanny/Ribka, dan Rachel/Meilysa.

Ganda Campuran, ada nama Praveen Jordan/Melati, Dejan/Gloria, Rehan Naufal/Lisa Ayu, dan Rinov/Phita.

Nestapa dimulai, saat pasangan Ganda Putra nomor wahid dunia milik Indonesia, Fajar/Rian keok di babak pertama dari pasangan semenjana asal Inggris Ben Lane/Sean Vardy dengan straight set, 15-21 18-21.

Lima pasangan lain, berhasil lolos ke babak kedua. Sayangnya di babak perdelapan final 4 pasangan dibabat lawannya masing-masing, hanya menyisakan Leo/Daniel

Kevin/Markus digusur pasangan Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi 18-21 9-21, Bagas/Fikri disikat pasangan Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik 18-21 17-21.

Pramudya/Yeremia ditekuk pasangan Malaysia lain Ong/Teo 17-21 18-21, dan The Daddies kalah dari pasangan Korea Choi/Kim.

Sektor ganda putra hanya menyisakan Leo/Daniel diperempat final, yang di babak sebelumnya menang atas Kim Gi Jung/Kim Sa Rang dari Korea, 21-14 21-17.

Langkah Leo/Daniel terhenti di babak kedua, kalah dari pasangan terbaik Malaysia yang juga unggulan ke-3 turnamen ini  Aaron/Soh.

Habis sudah sektor ganda putra , tak ada satu pun wakil Indonesia di semifinal, lebih buruk dari turnamen-turnamen super series sebelumnya karena paling tidak, salah satu dari mereka berhasil melaju hingga babak final atau semifinal.

Kemudian di sektor tunggal putra, Jonathan Christie, peringkat nomor 6 Dunia, takluk di babak pertama dari pebulutangkis senior China Shi Yu Qi sehingga langsung angkat koper dari Turnamen ini.

Sebenarnya, saya sih sudah tak terlalu banyak berharap pada pemain yang pernah meraih medali emas Asian Games 2018 Jakarta ini.

Belakangan permainannya terus menurun, tak konsisten dan terlihat kurang determinasi serta kepercayaan diri di lapangan.

Untungnya Ginting lumayan bermain baik hingga lolos ke babak perempat final dengan mengalahkan lawan-lawanya, dan menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang masih tersisa.

Mengecewakan memang, kecuali Ginting seluruh skuad tepok bulu Indonesia di turnamen ini, dari semua sektor habis disikat lawan-lawannya.

Di sektor tunggal putri, satu-satunya wakil Indonesia Gregoria atau akrab dipanggil Jorji kalah di babak kedua dari Tai Tzu Ying pemain senior dunia asal Taiwan, 10-21 11-21.

Ganda Putri ya setali tiga uang juga, tak menyisakan satu pun wakilnya, setelah seluruh pasangan tersisa kalah di babak kedua.

Apriyani/Siti Fadia gagal melewati hadangan pasangan Jepang Rin Iwanaga/Rin Nakanishi 21-19 19-21 dan 15-21.

Febriana/Amalia takluk ditangan pasangan Jepang lain, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara 16-21 21-14, dan 14-21.

Pun demikian dengan Ganda Campuran, Dejan/Gloria sudah harus angkat koper sejak babak pertama.

Nasib serupa juga dialami Praveen/Melati yang ditaklukan rekan senegaranya Rinov/Phita 17-21 21-19, dan 21-16.

Langkah Rinov/Phita pun ternyata hanya sampai babak kedua, dan gagal melaju ke perempat final kalah dari pasangan Jepang Yuta Watanabe/Arisa Higishino 16-21 21-17 dan 12-21.

Secara keseluruhan dari 15 wakil Indonesia di Singapura Open 2023,  4 wakil Indonesia kalah di babak pertama, 9 pemain/pasangan Indonesia takluk di babak kedua, dan 1 pasangan hanya sampai babak perempat final Singapura Open 2023.

Asa kita di Singapura Open 2023  hanya digantungkan di pundak Ginting, semoga saja ia mampu melewati hadangan Li She Feng.

Sehingga paling tidak ada lah wakil Indonesia di Semifinal, kalau bisa sih mampu lolos ke final, dan Juara.

Dengan fakta pahit seperti ini, sudah saatnya bagi PBSI untuk mengevaluasi apa yang terjadi dengan tim badminton Indonesia secara menyeluruh, apa yang terjadi dalam rangkaian turnamen di Asia Tenggara ini, kok bisa prestasinya  jeblok seperti ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun