Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Tandas, Kuota ST 010 Rp.10 Triliun Habis Diserap Pasar, Kemenkeu Siapkan Tambahan Kuota

25 Mei 2023   10:15 Diperbarui: 26 Mei 2023   08:32 1092
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan jika kemudian di tengah jalan kuota yang ditawarkan laju penyerapannya sangat cepat sehingga kuota tambahan tersebut diperhitungkan tak akan sampai pada akhir masa penawaran,  bisa saja di jam-jam tertentu kuota yang disediakan nihil alias nol.

Namun bukan berarti tak akan ditawarkan lagi di jam yang lain dan kuota tambahan tersebut sudah habis, tapi untuk menjaga agar ST 010 T2 tetap dapat dipesan hingga tutup masa penawarannya.

Animo masyarakat yang begitu besar terhadap ST 010, seperti ini belakangan memang menjadi pemandangan biasa, karena appetite masyarakat untuk berinvestasi memang lagi tinggi-tingginya.

Sementara instrumen investasi dengan karakteristik seperti Surat Berharga Negara dan Surat Berharga Syariah Negara Ritel yang aman, nyaris bebas risiko, nyaman dan mudah dalam mentransaksikannya serta imbal hasil yang sangat menarik ini jarang ada di pasar keuangan Indonesia.

Apalagi minimal investasinya pun sangat murah, cukup dengan uang Rp. 1 juta saja kita sudah bisa memiliki 1 unit SBN atau SBSN ritel ini.

Ini sebenarnya bisa menjadi peluang bagi korporasi swasta atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk bisa menggali pendanaan murah dari masyarakat lewat penerbitan obligasi ritel seperti ini.

Meskipun tentu saja harus dilakukan dengan berbagai modifikasi, karena SBN atau SBSN ritel seperti ST 010 pasti aman lantaran pembayaran pokok dan imbal hasilnya di jamin oleh 2 undang-undang sekaligus, sehingga nyaris mustahil gagal bayar atau default.

Priviledge yang tak dimiliki oleh korporasi swasta atau BUMN, meski masih sangat mungkin disiasati dengan cara lain, yang penting masyarakat yakin bahwa investasinya itu aman, mudah, nyaman dan imbal hasilnya menarik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun