Setelah melewati berbagai dinamika di internal partainya, akhirnya Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P) menetapkan pencalonan Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden yang bakal diusungnya pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
Penetapan nama Gubernur Jawa Tengah sebagai capres tersebut diumumkan langsung oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Sukarno Putri yang didampingi oleh putra-putrinya, Puan Maharani dan Prananda Prabowo serta disaksikan oleh Presiden Jokowi dan seluruh kader PDIP pada Jumat (21/04/2023) yang bertepatan dengan Hari Kartini dan sehari menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Siapa yang dicapreskan PDIP tersebut bukanlah sesuatu yang mengejutkan, karena nama Ganjar Pranowo menurut seluruh survei yang dilakukan oleh seluruh lembaga survei, paling tidak dalam setahun terakhir, namanya secara konsisten selalu berada di jajaran 3 besar pemilik elektabilitas capres tertinggi bersama Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Kedua nama terakhir sudah dicapreskan: Prabowo diusung Gerindra dan Anies dicalonkan oleh Nasdem.
Jadi nama Ganjar untuk diusung sebagai Capres ya tinggal menunggu waktu saja, yang mengejutkan justru jika PDIP mengusung Puan Maharani sebagai Capresnya di Pemilu 2024.
Apa yang ditetapkan pada Ganjar, bagi PDIP seolah tengah menapak tilasi perjalanan Jokowi saat dipilih untuk menjadi capres dari partai berlambang banteng moncong putih ini, pada Pilpres 2014 lalu.
Bukan pengurus utama partai, bahkan belakangan sempat "dimusuhi" di internal partainya, tapi faktanya Ganjar seperti halnya Jokowi saat itu memiliki elektabilitas moncer.
Pertanyaannya kemudian, akankah PDIP dengan Ganjar-nya kali ini, mampu menapaktilasi kesuksesan Jokowi dalam Pilpres 2014 lalu?
Mengingat situasi dan kondisi serta environment persaingan politik pada Pilpres 2024 kelak sepertinya akan sedikit berbeda dengan 10 tahun lalu.
Paling tidak, terkait jumlah capres pada Pemilu 2024 diperkirakan akan lebih dari dua pasangan, selain Ganjar, ada nama Prabowo dan Anies Baswedan yang sudah resmi dicalonkan oleh parpol lain.