Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perjalanan Industri Pornografi Global Hingga Saat ini Berpendapatan Rp.1.550 Triliun

23 Januari 2023   15:37 Diperbarui: 6 Agustus 2023   09:35 2369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melansir situs Business insider, pendapatan industri film porno secara global diluar segala pernak perniknya, pada tahun 2019  mencapai US$ 100 miliar atau Rp. 1.550 triliun.

Angka yang luar biasa besar, sebagai perbandingan, pada tahun yang sama industri film  Hollywood pendapatannya hanya US$ 42,5 miliar atau Rp. 658,75 triliun.

Internet menjadi lahan basah industri pornografi, sebuah statistik menggambarkan bahwa 1 dari 7 pencarian di dunia maya adalah situs porno.

Salah satu situs porno paling terkenal, Pornhub sedikit lebih populer dibandingkan dengan Netflix dan linkedin.

Informasi ini sejalan dengan data yang menunjukan bahwa 12 persen dari seluruh website yang ada di dunia maya dihuni oleh situs porno yang jumlahnya sekitar 25 juta website.

Traffic akses dari situs porno ini mencapai 30 persen dari seluruh lalu lintas web yang tercatat di dunia digital.

Persentase tersebut, merupakan paling banyak ketiga setelah akses pengguna internet terhadap mesin pencari Google dan layanan video dan streaming Youtube.

Menurut situs similarweb, pengakses konten porno didominasi oleh pria yakni sebanyak 70 persen, sisanya perempuan 30 persen.

Sementara negara yang penduduknya paling banyak mengakses situs porno adalah Amerika Serikat, tak kurang 40 juta orang mengakses konten porno secara reguler di negeri Paman Sam ini, di susul Brazil dan Rusia.

Bagaimana dengan Indonesia, beberapa tahun belakangan Indonesia memang tak termasuk ke dalam 10 besar pengakses situs porno, lantaran aksesnya sudah diblokir oleh Pemerintah.

Sebelum Pemerintah melakukan pemblokiran, sekitar tahun 2008 hingga 2014, penduduk Indonesia selalu menempati peringkat atas sebagai pengakses situs-situs tak senonoh itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun