"Gusur Shin Tae Yong dari jabatannya sebagai Pelatih Timnas Indonesia."
"Shin Tae Yong Gagal, membawa Indonesia bermain lebih baik"
Mereka seolah lupa beberapa waktu sebelumnya sempat memuja bahkan menempatkan "Opa-Opa Korea Selatan " ini bak dewa penyelamat sepakbola  Indonesia.
Tapi ya itu lah, sifat fans sepakbola yang kerap kehilangan rasionalitasnya karena cintanya teramat besar pada tim sepakbola pujaan hatinya.
Menuntut berlebihan sesuai ekpektasinya, tanpa melihat semuanya dengan "helicopter views" yang lebih komprehensif.
Pertanyaan sederhananya, apakah dengan mengganti pelatih, Â permainan Timnas Indonesia akan otomatis membaik?
Jawaban mereka, mungkin dengan pelatih baru dan taktik baru akan melahirkan harapan baru. Siapa tahu prestasi timnas Indonesia akan lebih baik lagi.
Tapi ingat, membangun sebuah kesebelasan Timnas itu bukan perkara instan, berbeda dengan membangun sebuah klub sepakbola profesional, asal ada duit dan koneksi bisa comot pemain dari mana-mana dengan kualitas seperti yang dimaui.
Banyak faktor berkelindan di dalam prosesnya, mulai dari kompetisi reguler berkualitas, pembibitan para pemain usia muda, kapabilitas pengurus federasi sepakbolanya, intinya ekosistemnya harus terbangun dengan baik baru menghasilkan output sebuah kesebelasan timnas yang mumpuni, meskipun belum tentu juga akan langsung berprestasi.
Agar hal itu tercapai butuh waktu yang panjang dan biaya yang tak sedikit.
Pertanyaannya selanjutnya, apakah ekosistem itu semua sudah ada di Indonesia?