Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Resesi Seks Bukan tentang Keengganan Memiliki Anak, dan Belum Akan Terjadi di Indonesia

23 Desember 2022   14:38 Diperbarui: 23 Desember 2022   15:25 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi clear, bahwa aktivitas seksualnya yang menurun oleh sebab itu kemudian disebut sebagai resesi seks, akibat penurunan tersebut maka jumlah anak yang dihasilkan pun menurun.

Jika dianalogikan ke dalam sebuah siklus produksi, hubungan seksual adalah proses produksinya sedangkan anak adalah salah satu dari hasil produksinya.

Fenomena resesi seks ini tanda-tandanya sudah terlihat sejak satu dekade silam,  The Washington Post merilis hasil penelitian yang menunjukan 23 persen orang dewasa muda di Amerika Serikat tak melakukan hubungan seks dalam setahun terakhir.

Terdapat berbagai faktor yang menyebabkan resesi seks bisa terus berlanjut, Pandemi Covid-19 menjadi salah satu biang keladinya, lantas krisis ekonomi yang melanda dunia pun menjadi salah satu penyebabnya.

Generasi milenial dan Generasi Z lebih memilih berkonsentrasi pada hal-hal yang memungkinkan mereka berkembang secara finansial, daripada harus terdistraksi oleh hal-hal berbau hubungan cinta atau seksual, yang terkadang memang menyita waktu.

Selain itu, menurut Novak keputusan para manusia dewasa muda ini di dukung oleh Teknologi yang berkembang saat ini.  Mereka memiliki perangkat subtitusi untuk menuntaskan hasratnya melalui aktivitas seksual artificial, seperti situs-situs pornografi yang bertebaran di dunia maya, alat-alat bantu seks hingga robot seks pun tersedia.

Sehingga memungkinkan mereka untuk seminimal mungkin memiliki kontak dengan manusia lain alhasil resesi hubungan seksual antar manusia pun terus mengalami penurunan yang salah satunya menyebabkan menurunnya populasi manusia.

Lantas bagaimana dengan Indonesia?

Menurut Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, indikasi atau gejala ke arah resesi seks memang ada yakni dengan semakin tingginya usia pernikahan penduduk Indonesia.

Namun, pernikahan tak bisa disamakan dengan terjadinya hubungan seksual, sangat mungkin jutaan penduduk Indonesia melakukan hubungan seks di luar pernikahan.

Memang dengan adat ketimuran dan agama yang kebanyakan dianut oleh penduduk Indonesia, masalah hubungan seks di luar nikah itu dianggap tabu,  andai pun dilakukan ya diam-diam tak diumbar seperti di negara-negara barat yang lebih bebas terhadap seks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun