Akhir 2022 tinggal menunggu hari, awal 2023 menjelang, meski kabar resesi ekonomi kian mapan menjadi kenyataan, harapan akan kehidupan lebih baik tetap dipancangkan.
Harapan serupa juga dimiliki oleh para pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) terutama di wilayah operasi Jabodetabek.
Sebagai pengguna harian KRL jalur Bogor/Depok - Kota, harapan normatif saya terhadap KCJ sebagai operator KRL, PT. KAI, dan Kementerian Perhubungan, pelayanan mereka terhadap para pelanggannya terus menunjukan perbaikan.
Secara spesifik harapan saya kepada KCJ, agar jalur Bogor/Depok- Muara Angke/Jatinegara dan Bekasi/Cikarang -Stasiun Kota dikembalikan ke masa sebelum perubahan jalur lintas 28 Mei 2022.
Dengan demikian para penumpang KRL dari arah Bogor/Depok atau Bekasi/Cikarang tak perlu lagi harus berdesakan dan naik turun tangga di stasiun transit Manggarai setiap mereka akan menuju stasiun di lintasan Sudirman, Tanah Abang hingga stasiun Jatinegara atau Cikini hingga Stasiun Kota
Terkait kemungkinan perubahan kembali jalur tersebut PT.KCJ atau PT. KAI dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, belum bersuara apapun.
Justru yang kini ramai dibicarakan adalah kepastian bahwa tarif KRL akan naik mulai naik di awal tahun depan.
Jadi tahun baru, tarif KRL baru juga. Kepastian kenaikan tarif KRL tersebut disampaikan oleh Plt Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Mohammad Risal Wassal.
Menurutnya, Kemenhub sudah menyiapkan regulasi dalam bentuk peraturan menteri soal kenaikan tarif KRL ini.
"Tinggal tunggu waktu kapan sesuaikan tarif. Kalau tarif tidak disesuaikan, PSO bisa berkurang. Insyaallah pada 2023 awal ada berita-berita soal kenaikan tarif," ujar Risal, seperti dilansir CNNIndonesia, Senin (12/12/22).
Meski kenaikan tarif KRL hampir pasti terjadi awal tahun 2023, tetapi besaran kenaikan tarifnya masih belum jelas benar.