Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas Jerman, Jagoanku Sepanjang Masa, Bagaimana Peluangnya di Piala Dunia Qatar?

13 November 2022   13:51 Diperbarui: 13 November 2022   16:30 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim Nasional favorit saya sepanjang masa selain Timnas Indonesia adalah "Der Panzer"Jerman. Sebagian besar pemain favorit saya sepanjang masa juga berasal dari negara yang pernah terbelah menjadi dua ini.

Sebut saja misalnya Kiper top nan kontroversial Harald Tony Schumacher, gelandang serang sekaligus dirigen di lapangan tengah Lothar Matheus, dan penyerang penuh determinasi Karl Heinz Rummanige.

Di luar ketiga nama tadi, ada banyak pemain hebat Jerman yang masih melekat dalam benak saya,  Hansi Muller, Pierre Litsbarski, Felix Magath, Andreas Brehme, Oliver Khan, Rudy Voller, Jurgen Klinsmann hingga Oliver Bierhoff, Steffen Efenberg, Michael Ballack, Bastian Schweinsteiger, dan generasi Manuel Neuer, Thomas Muller, Timo Werner.

Meskipun untuk penyerang, saya juga mengidolakan striker stylish asal Belanda Marco van Basten.

Kembali ke Jerman, saya mulai menyukai Jerman sejak masih bocah dan Jerman masih bernama Jerman Barat, pada saat Piala Dunia 1982 di Spanyol.

Di mata saya, Jerman bermain stabil sepanjang pertandingan, dalam posisi tertinggal maupun memimpin, ritme yang mereka mainkan nyaris tak berbeda, sabar, tak grasa-grusu, benar-benar berusaha mengontrol pertandingan.

Kekompakan mereka sebagai sebuah tim di lapangan hijau tak perlu diragukan lagi, meski kerap bermain tanpa pemain yang benar-benar bintang, jarang sekali Jerman bermain buruk sebagai sebuah tim.

Dalam memainkan si kulit bundar mereka penuh determinasi dan persistence dalam menembus pertahanan lawan, serta spartan saat bertahan.

Tak ada dalam kamus mereka menyerah sebelum peluit panjang tanda bertandingan berakhir berbunyi.

Hal itu bisa terjadi lantaran Jerman memiliki mental yang sangat kuat, well prepared, bahkan kerap text book dalam memainkan strategi di lapangan.

Para pemain Jerman dikenal sangat cerdas sehingga mereka mampu menerjemahkan strategi pelatih di lapangan dengan baik.

Kondisi itu tak terlepas dari budaya membaca mereka yang sangat melekat kuat di masyarakat Jerman.

Menurut sejumlah sumber referensi yang saya dapatkan, 60 persen lebih masyarakat Jerman menjadikan membaca sebagai bagian dari kehidupannya sehari-hari.

Sementara terkait kekuatan mentalnya, filosofi hidup mereka yang selalu percaya bahwa Deutschland, Deutschland Uber Alles, Uber Alles in Deir Wiet.

Kalimat yang berarti, Jerman, Jerman di atas segalanya, segala yang ada di dunia.

Rangkaian kata tersebut merupakan bagian dari lirik dalam lagu kebangsaan Jerman yang berjudul "Lied der Deutschen."

Dalam sepakbola, hal tersebut terbukti secara statistik  dalam berbagai turnamen major sepakbola dunia, Jerman sangat moncer dan selalu menjadi salah satu favorit juara.

Sepanjang sejarah Piala Dunia Timnas Jerman atau Deutsche fussballnationalmanschaf tercatat sudah menjuarai perhelatan paling akbar sepakbola dunia 4 tahunan ini sebanyak 4 kali, dari 20 penampilannya di Piala Dunia yang mereka ikuti sejak 1934,  hanya kalah dari Brazil yang jadi Juara Dunia sebanyak 5 kali.

Jerman juara di Piala Dunia 1954, 1974, 1990  dan terakhir 2014. Jerman juga sempat 4 kali menembus babak final Piala Dunia pada tahun 1966 dikalahkan Inggris 2-4, 1982 dikalahkan Italia 1-3, 1986 dikalahkan Argentina 2-3, dan 2002 ditundukan Brazil 1-2.

Jadi sepanjang keikutsertaannya dalam Piala Dunia, Jerman sudah 8 kali berhasil menembus final artinya 40 persen dari seluruh kiprahnya di Piala Dunia mereka terabas hingga babak akhir.

Gelar juara ketiga, diraih Jerman sebanyak 4 kali pada tahun 1934, 1970, 2006, dan 2010. Sedangkan untuk juara keempat mereka dapatkan 1 kali.

Dengan demikian, dari 20 kali penampilannya di Piala Dunia, 13 kali mereka bisa tembus hingga semifinal dan 8 diantaranya berhasil mereka lewati dan menghasilkan 4 trophy Piala Dunia.

Hanya 2 kali mereka tak mampu lolos di fase grup, di Piala Dunia 1938 dan 2018. Berhenti hanya sampai putaran kedua, sekali pada tahun 1978.

Dan melaju hingga perempat final 3 kali masing-masing pada Piala Dunia tahun 1962, 1994, dan 1998.

Di Piala Eropa, dari 14 kali partsipasinya  3 kali diantaranya menjadi Juara Eropa, pada 1972,1980, dan 2014.

Dengan statistik tersebut terlihat Jerman merupakan tim yang sangat stabil,  makanya tak heran jika Timnas Jerman dijuluki "spesialis turnamen" dan selalu jadi favorit juara pada setiap turnamen besar sepakbola seperti Piala Dunia dan Piala Eropa.

Karakter kuat Timnas Jerman, memiliki nafas panjang yang sangat dibutuhkan oleh sebuah kesebelasan sepakbola  untuk mengarungi turnamen panjang seperti Piala Dunia atau Piala Eropa, menjadi salah satu faktor diluar aspek teknis yang mampu menjadikan Jerman sebagai Timnas dengan prestasi paling stabil.

Di luar turnamen, meskipun saat ini Jerman menduduki peringkat FIFA nomor 11. Tetapi mereka tak pernah keluar dari 10 besar peringkat tertinggi dalam 15 tahun terakhir, bahkan beberapa tahun diantaranya menduduki peringkat pertama.

Dalam hal pembinaan pemain usia muda pun Jerman cukup bagus dan merupakan salah satu yang terbaik di dunia, makanya mereka tak pernah kehabisan stock pemain meskipun mungkin.

Peluang Jerman di Piala Dunia 2022 Qatar.

Lantas bagaimana peluang Jerman di Piala Dunia Qatar 2022 yang akan mulai bergulir pekan depan?

Jerman akan berada di Grup E bersama unggulan utama Spanyol, Jepang, dan Kostarika. Pertandingan pertamanya di Piala Dunia Qatar akan berhadapan dengan Jepang pada Rabu 23 November 2022.

Perjalanan Jerman lolos ke Qatar terbilang mulus, mereka merupakan tim pertama yang lolos ke Piala Dunia 2022 selain tuan rumah Qatar.

Berada di Grup J Kualifikasi Zona Eropa, Jerman berhasil menjadi pemuncak grup tersebut dengan 27 poin dari 10 pertandingan.

Meskipun skuad Jerman saat ini tak sehebat dan selengkap di Piala Dunia sebelumnya, lantaran Timnas Jerman di Piala Dunia Qatar 2022 dipenuhi pemain muda hasil olahan pelatih baru Hansi Flick yang menggantikan Joachim Loew selepas Piala Eropa 2020, tetapi Jerman seperti biasa tetap menjadi salah satu favorit.

Mengutip media sosial resmi Federasi Sepakbola Jerman, @DFB_Team_EN, Skuad resmi Jerman yang akan bermain di Piala Dunia Qatar terdiri dari 26 pemain, yaitu :

Penjaga Gawang : Manuel Neuer, Marc-Andre ter Stegen, Kevin Trapp.

Belakang: Armel Bella-Kotchap, Matthias Ginter, Christian Gunter, Thilo Kehrer, Lukas Klostermann, David Raum, Antonio Rudiger, Nico Schlotterbeck, Niklas Sule.

Tengah: Julian Brandt, Niclas Fullkrug, Leon Goretzka, Mario Gotze, Ilkay Gundogan, Jonas Hofmann, Joshua Kimmich, Jamal Musiala

Depan: Karim Adeyemi, Serge Gnabry, Kai Havertz, Youssoufa Moukoko, Thomas Muller, Leroy Sane.

Di antara nama-nama tim asuhan pelatih bernama lengkap Hans Dieter Flick ini, praktis hanya penjaga gawang yang dipenuhi pemain senior.

Di lini belakang, hanya nama Antonio Rudiger yang kini bermain di Real Madrid yang paling terkenal dan bisa dianggap senior, selebihnya diisi oleh para pemain muda.

Di tengah, Mario Gotze merupakan pemain paling senior, ditambah  Ikay Gundogan, Leon Gerotzka serta Joshua Kimmick.

Selebihnya merupakan pemain muda, bahkan Flick membawa Gelandang Bayern Munchen Jamal Musala  yang baru berusia 19 tahun.

Di lini depan, pemain senior tersisa hanya Thomas Muller, Leroy Sane, dan Serge Gnabry selebihnya pemain muda,  ada satu diantaranya yang belum memiliki caps timnas yakni pemain berusia 17 tahun asal klub Dortmund, Youssoufa Moukouko.

Ia masuk tim setelah salah satu penyerang senior Jerman yang pernah bermain di Chelsea, Timo Werner dilanda cedera.

Meskipun dianggap oleh sejumlah pihak skuad Timnas Jerman kali ini kurang memuaskan. Apalagi dalam dua turnamen besar terakhir Piala Dunia Rusia 2018 dan Piala Eropa 2020 Timnas Jerman di bawah asuhan Joachim Loew luluh lantak

Namun Jerman tetap saja Jerman dengan segala kehebatan karakter, kestabilan mental dan daya juangnya yang pantang menyerah.

Apalagi kini dilatih oleh salah satu pelatih terbaik di dunia Hansi Flick yang telah membawa Bayern Munchen meraih begitu banyak trophy, setelah mereka sempat terpuruk.

Bisa jadi tuah Flick mampu membawa Jerman yang juga sempat terpuruk kembali moncer di bawah kepemimpinannya.

Secara teknis, Flick kemungkinan akan menggunakan formasi skema 4-2-3-1, yang digunakannya dalam 80 persen pertandingan saat membesut Bayern Munchen dan belakangan menjadi pattern baru formasi Jerman yang sebelumnya di bawah Loew akrab dengan formasi 3 pemain belakang, 3-4-3.

Sejumlah pandit sepakbola dunia memprediksi, langkah Jerman di Piala Dunia Qatar 2022 akan jauh, paling tidak hingga Semifinal, bahkan banyak diantaranya yang memperkirakan  bakal menjadi juara, meskipun ada sebagian lain yang menyebutkan timnas Jerman kali ini lemah dan tak akan mampu melaju jauh.

Namun demikian, bagi saya Timnas Jerman tetap menjadi jagoan kali ini dan sampai kapanpun. Mengenai hasil akhir, siapa yang akan mengangkat Trofi Piala Dunia  kita sama-sama saksikan saja.

Seperti kata idion lama "bola itu bundar" segala kemungkinan bisa saja terjadi.

Kejutan dan ketidakpastian membuat pertandingan sepakbola lebih menarik. Siapapun jagoan kita, dalam sepakbola tak akan menimbulkan perpecahan seperti saat Pilpres.

So mari kita nikmati bersama perhelatan akbar sepakbola empat tahunan,  menang kalah no hard feeling.

HIDUP JERMAN.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun