Kondisi itu tak terlepas dari budaya membaca mereka yang sangat melekat kuat di masyarakat Jerman.
Menurut sejumlah sumber referensi yang saya dapatkan, 60 persen lebih masyarakat Jerman menjadikan membaca sebagai bagian dari kehidupannya sehari-hari.
Sementara terkait kekuatan mentalnya, filosofi hidup mereka yang selalu percaya bahwa Deutschland, Deutschland Uber Alles, Uber Alles in Deir Wiet.
Kalimat yang berarti, Jerman, Jerman di atas segalanya, segala yang ada di dunia.
Rangkaian kata tersebut merupakan bagian dari lirik dalam lagu kebangsaan Jerman yang berjudul "Lied der Deutschen."
Dalam sepakbola, hal tersebut terbukti secara statistik  dalam berbagai turnamen major sepakbola dunia, Jerman sangat moncer dan selalu menjadi salah satu favorit juara.
Sepanjang sejarah Piala Dunia Timnas Jerman atau Deutsche fussballnationalmanschaf tercatat sudah menjuarai perhelatan paling akbar sepakbola dunia 4 tahunan ini sebanyak 4 kali, dari 20 penampilannya di Piala Dunia yang mereka ikuti sejak 1934, Â hanya kalah dari Brazil yang jadi Juara Dunia sebanyak 5 kali.
Jerman juara di Piala Dunia 1954, 1974, 1990 Â dan terakhir 2014. Jerman juga sempat 4 kali menembus babak final Piala Dunia pada tahun 1966 dikalahkan Inggris 2-4, 1982 dikalahkan Italia 1-3, 1986 dikalahkan Argentina 2-3, dan 2002 ditundukan Brazil 1-2.
Jadi sepanjang keikutsertaannya dalam Piala Dunia, Jerman sudah 8 kali berhasil menembus final artinya 40 persen dari seluruh kiprahnya di Piala Dunia mereka terabas hingga babak akhir.
Gelar juara ketiga, diraih Jerman sebanyak 4 kali pada tahun 1934, 1970, 2006, dan 2010. Sedangkan untuk juara keempat mereka dapatkan 1 kali.
Dengan demikian, dari 20 kali penampilannya di Piala Dunia, 13 kali mereka bisa tembus hingga semifinal dan 8 diantaranya berhasil mereka lewati dan menghasilkan 4 trophy Piala Dunia.