Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Masyarakat Hampir Pasti Tak Pilih Puan Maharani, Meski Belum Tentu Bisa Pilih Ganjar Pranowo

1 November 2022   15:02 Diperbarui: 1 November 2022   15:12 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Upaya keras terus dilakukan oleh kader-kader PDIP untuk mendongkrak elektabilitas Puan, misalnya dengan memasang Baliho Puan dengan tulisan "Kepak Sayap Kebhinekaan" di mana-mana, hasilnya elektabilitasnya tak terdongkrak, malah menjadi bahan olok-olok.

Mencoba "formula" Jokowi untuk tampil lebih merakyat, seperti ikut menanam padi di sawah milik masyarakat, hasilnya ya ga kemana-mana juga, karena terlihat tidak genuine dan terlihat jelas hanya sekedar pencitraan.

Sementara Ganjar Pranowo, ia bukan merupakan darah biru dalam perpolitikan nasional, seperti halnya Jokowi. Prestasi yang ditorehkannya saat memimpin Jawa Tengah dipersepsikan masyarakat sebagai sebuah keberhasilannya sebagai seorang Ganjar Pranowo, bukan karena siapa-siapa karena awalnya Ganjar bukan siapa-siapa.

Caranya berkomunikasi dengan masyarakat terlihat genuine sehingga persepsi masyarakat terhadapnya positif yang tercermin secara jelas dalam hasil survei yang dilakukan berbagai lembaga survei politik.

Namun demikian, meskipun elektabilitas Ganjar moncer, belum tentu juga ia mendapat tiket untuk maju sebagai calon presiden agar bisa dipilih masyarakat. Karena melihat konstelasi politik di Internal PDIP belakangan, Ganjar semakin disisihkan.

Tapi, itulah dinamika politik di Indonesia yang menurut saya agak aneh. Partai Politik yang diharapkan menjadi motor demokrasi, justru  menjalankan roda organisasi partai-nya jauh dari kata demokrasi.

Bagi PDIP, situasi saat ini memang lumayan tricky, karena persepsi publik sulit dilawan. Salah langkah sangat mungkin menghilangkan peluangnya untuk menciptakan hattrick sebagai pemenang pemilu 3 kali berturut-turut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun