Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tokoh Dunia Pengakhir Perang Dingin dan Presiden Uni Soviet Terakhir, Mikhail Gorbachev Wafat

31 Agustus 2022   06:05 Diperbarui: 31 Agustus 2022   07:00 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mikhail Gorbachev Salah satu tokoh yang mengubah sama sekali konstelasi geopolitik dunia dengan mengakhiri perang dingin antara Blok Barat dan Timur meninggal dunia Selasa (30/08/22) waktu Moskwa

Melansir Kantor Berita Reuters, Gorbachev meninggal dunia pada usia 91 tahun di salah satu rumah sakit di Ibukota Rusia Moskwa karena berbagai penyakit serius yang belakangan dideritanya.

Mikhail Corbachev dikenang masyarakat dunia, sebagai orang yang mengakhiri perang dingin tanpa setetes darah pun.

Rakyat Jerman, berhutang besar pada tokoh yang lahir di Privolnoye Rusia pada 2 Maret 1932 ini, tanpanya, Jerman akan tetap terbelah menjadi Jerman Timur dan Jerman Barat dengan Kota Berlin menjadi pembelahnya.

Runtuhnya tembok pembelah Kota Berlin merupakan imbas kebijakan Glasnost dan Perestroika yang di gagas pria bernama lengkap Mikhail Sergeyevich Gorbachev yang mengakibatkan pilar utana Blok Timur Uni Soviet Bubar Jalan.

Kebijakan Glasnost dan Perestroika ini tadinya digagas pada 1986an untuk menyelamatkan Uni Soviet dari kehancuran, karena masalah ekonomi.

Menurut sumber referensi yang saya dapatkan. Secara konsep, Glasnost sudah mulai diperkenalkan pada akhir 1965 oleh dua sastrawan Rusia Andrei  Sinyavsky dan Yuri Daniel aktivis anti Kebijakan Uni Soviet yang sangat otoriter dan tertutup.

Dalam bahasa sederhana Glasnost  dapat didefinisikan sebagai Transparansi dan Keterbukaan yang kemudian diterjemahkan oleh Gorbachev saat memimpin Uni Soviet, untuk mmbuat negara berjuluk Tirai Besi tersebut leboh terbuka dalam sistem kenegaraan, hukum dan ekonominya.

Beriringan dengan Glasnost ada satu kata lain dalam kebijakan Gorbachev saat memimpin Uni Soviet saat itu, yakni Perestroika.

Konsep Perestroika adalah merupakan Political Movement Reformation yang berarti gerakan reformasi politik untuk mengatir ulang sistem politik pemerintah Uni Sovyet.

Hal tersebut dilakukan karena Nomenklatur bernegara yang kaku khas Uni Sovyet dianggap oleh Gorbachev tak berkeadilan bagi rakyat dan membuat Uni Soviet akan semakin terpuruk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun