Biasanya, besaran kupon yang ditawarkan di atas suku bunga acuan Bank Indonesia. Jenis kupon bisa saja tetap (fixed rate) atau mengambang (floating).
Kupon fixed rate besarannya selalu tetap hingga jatuh tempo. Sementara kupon berjenis floating bisa berubah tergantung naik turunnya suku bunga acuan
Untuk SR017 karena berjenis Sukuk Ritel maka imbal hasilnya berjenis fixed rate, sebesar 5,90 persen per tahun yang akan dibayarkan secara tetap pada tanggal 10 setiap bulannya.
Ketiga, settlemen adalah proses penyelesaian transaksi yang biasanya dilakukan setelah waktu penawaran ditutup.Â
Dalam konteks emisi SR017, prosesnya akan dilakukan mulai tanggal 18 September 2022, dan sejak itu perhitungan kuponnya di mulai.
Keempat, Kuota, merupakan batas minimal dan batas maksimal pembelian unit SBN. Untuk SR017 minimal pembeliannya Rp.1 juta dan maksimal yang bisa dibeli investor Rp.5 miliar untuk satu nama, nama ini akan dikonversi dalam bentuk Single Investor identification (SID).
Dengan demikian kuota untuk SR017 sebesar Rp.5 miliar per orang. Pemerintah juga biasanya menetapkan kuota nasional, atau target penjualan untuk setiap emisi SBN.
Untuk SR017 Pemerintah menargetkan penjualan akan mencapai Rp. 10 triliun dengan kemungkinan ditingkatkan tergantung respon investor.
Kelima, Pasar Perdana ialah saat kegiatan penawaran atau penjualan SBN pertama kali dilakukan.Â
Pada pasar perdana SR017, Investor mendapatkannya dari prinsipal langsung yakni Pemerintah RI.
Pasar perdana ini biasanya dilakukan pada masa penawaran, yang durasinya selama hampir satu bulan.