Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali berpotensi  mengundang kontroversi dengan melakukan program perubahan nama.
Setelah merubah penamaan jalan di sejumlah ruas jalan di Ibukota yang membuat warga penghuninya kerepotan.
Pada Rabu (03/07/22) Anies merubah nama 31 rumah sakit milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjadi Rumah Sehat Untuk Jakarta (RSUJ).
Tak hanya namanya, logo puluhan RS itu juga bakal bersalin rupa untuk kemudian diseragamkan, hal ini juga akan berkaitan dengan anggaran.
Menurut Anies, alasan pergantian nama tersebut untuk mengubah prespektif masyarakat terhadap rumah sakit.
Selama ini masyarakat hanya datang ke RS pada saat mereka dalam kondisi kurang sehat atau sakit saja.
Dengan penjenamaan ini diharapkan masyarakat bisa datang ke RS bukan hanya dalam keadaan sakit, tapi bisa datang dalam kondisi sehat dan bugar.
Sekaligus nantinya akan mengubah fungsi RS tak hanya untuk kebutuhan kuratif dan rehabilitatif saja, masyarakat Jakarta datang karena hanya ingin sembuh dari sakitnya.
Jadi nantinya, masyarakat bisa melakukan medical check up atau konsultasi gizi dan lain sebagainya.
"Jadi datang ke rumah sehat untuk menjadi sehat dan lebih sehat. Dari mulai melakukan medical check up, sampai persoalan gizi, konsultasi, dan lain-lain," kata Anies, seperti yang dilansir Kompas.Com, Rabu (03/08/22).
Agak aneh juga alasan Anies ini, karena saat ini pun tanpa penjenamaan yang saya perkirakan bakal menjadi bahan polemik baru, Rumah Sakit yang kita kenal selama ini sudah melayani kebutuhan tersebut, dan masyarakat pun sudsh banyak melakukannya.