Ke depan, aspek lingkungan akan sangat mendapat perhatian. Otoritas keuangan terkait, OJK, Â Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan dapat membuat aturan mandatori guna memastikan setiap perusahaan di sektor jasa keuangan membuat pelaporan yang teratur dan konsisten tentang penggunaan sumber daya dan dana untuk mendukung bisnis yang ramah lingkungan.
Untuk itulah Taksonomi Hijau Indonesia menjadi sangat penting karena dapat memberi pemahaman yang lebih baik bagi sektor jasa keuangan mengenai aktivitas hijau termasuk di dalamnya investasi hijau.
Menurut Roadmap Taksonomi Hijau Indonesia 1.0 yang dirilis OJK, definisi dari Taksonomi Hijau adalah klasifikasi aktivitas ekonomi yang mendukung upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
Salah satu prinsip dasar Taksonomi hijau adalah prinsip investasi yang bertanggungjawab; pendekatan yang mempertimbangkan faktor ekonomi, sosial, lingkungan hidup, dan tata kelola dalam aktivitas ekonomi.
Selain pengelolaan risiko dan lingkungan hidup; mencakup prinsip kehati-hatian dalam mengukur risiko sosial dan lingkungan hidup melalui proses identifikasi, pengukuran, mitigasi, pengawasan, dan pemantauan.
Dengan demikian, Taksonomi Hijau yang dicanangkan oleh OJK akan memungkinkan sektor keuangan untuk mengklasifikasikan kegiatan ekonomi hijau dan memberi panduan bagi para pelaku industri untuk mengembangkan produk dan portofolio mereka.
Taksonomi hijau mencakup 2.733 klasifikasi dan sub sektor ekonomi yang telah dikaji OJK di mana 919 klasifikasi diantaranya telah dikonfirmasi dengan kementerian teknis terkait.
Taksonomi hijau yang digagas OJK ini merupakan bagian dari bauran kebijakan bersama dengan Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan untuk mendukung ekonomi hijau yang berkelanjutan, seperti yang menjadi salah satu agenda prioritas di jalur keuangan presidensi  G20 Indonesia 2022.
Kolaborasi bersama antara "Three musketeers" "penjaga gawang" sektor keuangan Indonesia, Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, dan Otoritas Jasa Keuangan dipandang penting untuk terus ditingkatkan dalam rangka membangun ekosistem ekonomi hijau yang berkelanjutan.
Harapannya, taksonomi hijau akan mampu meningkatkan inovasi dalam kegiatan ekonomi hijau yang mendukung pengembangan keuangan berkelanjutan di Indonesia, serta berkontribusi pada taksonomi hijau di kawasan ASEAN.
Sebagai pemegang Presidensi G20 2022, Indonesia menempatkan keuangan berkelanjutan menjadi salah satu agenda prioritas di Jalur Keuangan.