Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ini Alasan, Jokowi Mustahil Diturunkan Aksi Unjuk Rasa 11 April

10 April 2022   11:25 Diperbarui: 10 April 2022   18:27 1154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mulai dari isu utang negara yang terus mereka goreng hingga berbagai polemik terkait pemindahan Ibukota Negara Baru.

Lantas belakangan mereka melakukan framing bahwa Jokowi lah sebenarnya yang ada di balik isu percobaan perpanjangan masa jabatan dan kemungkinan Jokowi bisa dipilih untuk 3 periode yang sangat jelas melanggar UUD'45.

Faktanya, secara jelas dan terang Jokowi berkali-kali menolak isu perpanjangan masa jabatan presiden dan wacana 3 periode.

Walau tak setegas yang diinginkan sebagian pihak, tapi sebenarnya pesannya jelas kok bahwa Jokowi tak berminat memperpanjang masa jabatannya, karena aturan yang termaktub dalam konstitusi menyatakan demikian.

Dan ia tak akan melanggar itu. Tapi jawaban tersebut digoreng agar terlihat tak "memuaskan" masyarakat, diprovokasi lah mahasiswa agar "bersedia" melakukan unjuk rasa yang salah satu alasannya urusan perpanjangan masa jabatan presiden ini.

Apakah seluruh rentetan framing para "penunggang gelap" ini berhasil menjadikan Jokowi sebagai musuh bersama masyarakat Indonesia sehingga memungkinkan gerakan yang mereka sebut rakyat bergerak itu berhasil?

Saya rasa sih tidak, fakta di lapangan masih sangat banyak yang mendukung Jokowi atau paling tidak secara rasional lebih memilih agar Jokowi menyelesaikan masa jabatannya yang kedua hingga akhir.

Jadi syarat pertama dari keberhasilan people power itu sudah jelas tak terpenuhi. Jokowi tak berhasil mereka jadikan sebagai musuh bersama rakyat Indonesia.

Mungkin isu Jokowi musuh bersama ini hanya terdengar sangar dan hangat dikalangan mereka sendiri saja.

Syarat kedua agar people power bisa berhasil harus ada friksi di dalam militer. Militer Indonesia saat ini di bawah Jenderal TNI Andika Perkasa sangat solid, dan tegak lurus terhadap Presiden Jokowi.

Begitu pun dengan kekuatan bersenjata lain, Kepolisian. Posisinya jelas ada dibelakang Jokowi toh secara hukum Jokowi pun memang tak pernah ada masalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun