Nama yang disematkan pada maskot ini adalah Fuleco, yang merupakan gabungan kata dalam bahasa Spanyol Futebal yang artinya sepakbola dan ecologia yang berarti ekologi.
Sementara pada Piala Dunia terakhir yang diselenggarakan di Rusia pada tahun 2018, maskotnya berupa karikatur seekor serigala yang dinamakan Zabivaka.
Maskot-maskot tersebut belakangan bukan hanya sebagai ikon turnamen, tetapi  juga menjadi sumber pendapatan bagi negara tuan rumah piala dunia yang jumlah pendapatannya hingga puluhan juta dollar.
Selain piala dunia sepakbola, maskot juga digunakan untuk hajatan olahraga multievent seperti Olimpiade.
Inspirasi keberadaan maskot pada olimpiade  berasal dari Willie maskot Piala Dunia Inggris 1966. Sebelumnya tak pernah ada satu pun penyelenggaraan event olahraga apapun yang menggunakan maskot resmi.
Jadi maskot berbentuk singa bernama Willie itu, adalah peretas sejarah keberadaan maskot dalam sebuah event olahraga internasional.
Maskot pertama kali digunakan pada perhelatan Olimpiade, saat Olimpiade musim dingin di Grenoble Perancis pada tahun 1968, dua tahun setelah Piala Dunia Inggris.
Maskot Olimpiade pertama ini di beri  nama Schuss karya seniman Perancis Mime Lafargue. Sementara untuk olimpiade musim panas, maskot pertama kali digunakan pada Olimpiade Munich tahun 1972 yang diberi nama Waldi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H