Kecepatan pemilik Chelsea Roman Abramovich, rupanya tak mampu mengimbangi kecepatan Pemerintah Inggris menjatuhkan sanksi pembekuan aset terhadap salah satu Oligarki kawan dekat Presiden Rusia Vladimir Putin tersebut.
Akibatnya  seperti dilansir BBC.com proses penjualan kllub  papan atas EPL Chelsea tersebut harus dihentikan lantaran termasuk aset Abramovich yang dibekukan.
Manajemen Chelsea masih beroperasi seperti biasa dan memainkan berbagai pertandingannya dengan izin khusus yang dikeluarkan oleh Pemerintahan Boris Johnson.
Perdana Menteri Boris Johnson dengan tegas mengatakan bahwa tidak akan ada tempat perlindungan yang aman bagi mereka yang mendukung Putin yang secara leji menyerang Ukraina.
Dan kita tahu Roman Abramovich adalah salah satu Oligarki penting sekaligus teman dekat Vladimir Putin.
Selain memiliki The Blues  Chelsea, Abramovich memiliki sejumlah aset lain di wilayah Inggris Raya, dan semuanya secara resmi telah dibekukan.
Di luar hartanya, para Oligarki Rusia itu pun dilarang melakukan perjalanan di wilayah negeri Ratu Elizabeth II tersebut.
Bagi Abramovich mungkin hal ini akan menjadi pukulan berat, lantaran nasib Chelsea kini tak jelas dan ke depannya akan berdampak pada pengelolaan klubnya seperti dalam hal transfer pemain dan perpanjangan kontrak pemain yang hampir habis masa kontraknya.
Ia berusaha menjual The Blues secepatnya dengan harga penawaran sekitar 3  miliar  Euro. Menurut pengakuannya menjual Chelsea sungguh sangat sulit dan menyakitkan.
Sebelum terpaksa menjualnya, Abramovich mencoba menyerahkan manajemen Chelsea pada sebuah yayasan, Â tapi secara de facto dan de jure ia tetap menjadi pemilik klub sepak bola asal London Utara itu.
Namun, pemerintah Inggris mencium upaya itu entah apa yang terjadi tiba-tiba Abramovich menjual klub yang sudah 19 tahun dimilikinya.