Kementerian Perhubungan secara resmi menunda rencana kenaikan tarif KRL Commuter Line Jabodetabek yang tadinya diproyeksikan akan dilakukan per 1 April 2022.
Sebelumnya, Kemenhub berencana akan menaikan tarif awal KRL dari Rp.3.000 menjadi Rp. 5.000.
Namun demikian, namanya juga ditunda bukan berarti kenaikan tarif KRL ini akan dibatalkan secara permanen.
Rencananya wacana kenaikan tarif KRL ini akan kembali dibahas setelah selesai Ramadhan dan Lebaran tahun ini.
"Penyesuaian tarif KRL tidak akan dilakukan sebelum puasa dan Lebaran. Setelah itu pun kami pasti akan kaji lagi waktu implementasinya, melihat situasi dan kondisi yang berkembang di masyarakat," kata Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati seperti dilansir Tirto.id. Selasa (08/03/22).
Kemenhub meyakini jika kenaikan tarif KRL itu dieksekusi pada bulan April 2022 ini masyarakat maaih dalam kondisi belum siap.
Kendati demkian, kenaikan sepertinya akan tetap dilakukan dengan implementasi dan sosialisasi yang lebih matang sehingga masyarakat akan lebih menerima kenyataan ini meski pahit.
Pertimbangannya, Pemerintah telah memberikan layanan yang lebih baik terkait masalah pelayanan dan prasarana kereta api.
Memang sih, sebagai pengguna harian KRL saya bisa merasakan perbaikan yang signifikan dalam hal pelayanan saat menggunakan KRL.
Interval jadwal antar kereta satu ke kereta berikutnya semakin rapat, sehingga kepadatan yang ekstrem di dalam gerbong sudah jarang terjadi lagi.
Fasilitas umum di setiap stasiun juga relatif membaik, toilet selalu terjaga kebersihannya, lebih merasa aman dan nyaman ketika ada di lingkungan stasiun.