Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Menakar Peluang Cuan, Dari IPO Perusahaan Teknologi GoTo Gojek-Tokopedia

2 Februari 2022   06:40 Diperbarui: 2 Februari 2022   09:47 1617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entitas ekosistem bisnis digital terbesar di Indonesia PT. GoTo Gojek Tokopedia atau GoTo grup dikabarkan oleh sejumlah media bisnis terkemuka Indonesia, bakal segera go publik melalui mekanisme Initial Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdana di Bursa Efek Indonesia pada Kuartal pertama tahun 2022 ini.

Nilai IPO GoTo Grup diperkirakan sebesarUS$ 1-1,5 miliar dolar atau dengan kurs saat ini setara dengan Rp. 14,32 - Rp. 21,45 triliun.

Jika IPO ini jadi dilakukan dengan nilai sebesar angka di atas, hal tersebut bakal menjadi catatan sejarah tersendiri bagi pasar modal Indonesia, lantaran jumlah tersebut merupakan nilai IPO terbesar sepanjang sejarah pasar modal Indonesia.

Melewati torehan nilai IPO perusahaan start-up lain, Bukalapak yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) 6 Agustus 2021 lalu.

Sejumlah pengamat pasar modal mengingatkan, meskipun IPO GoTo ini secara size memang luar biasa, yang secara psikologis bisa menjadi magnet tersendiri bagi investor untuk berinvestasi di saham ini.

Namun ada baiknya sebelum mereka mengoleksi sahamnya, memerhatikan secara seksama beberapa hal agar tak terjebak dalam euphoria IPO "raksasa" yang biasanya kerap terjadi.

Apalagi belajar dari IPO perusahaan start-up e-commerce Bukalapak, yang pra-IPO sempat kelebihan permintaan sebanyak 8,7 kali tapi seiring perkembangan waktu harga sahamnya terus mengalami penurunan harga secara konsisten, yang mengakibatkan investor kehilangan sebagian uangnya.

Pada saat IPO, Saham Bukalapak dijual Rp. 850 per lembar saham dan dalam beberapa hari sempat menyentuh level tertinggi Rp.1060.

Sayangnya kondisi tersebut tak bertahan lama,dari mulai bulan September 2021 hingga saat tulisan ini dibuat Selasa (01/02/22) terus mengalami penurunan harga.

Mengutip data dari situs IDX.CO.ID nilai saham Bukalapak tergerus lebih dari 50 persen  dari harga saat IPO menjadi tinggal Rp. 356 per lembar saham.

Beberapa pandit pasar modal Indonesia mengungkapkan,  bahwa terus anjloknya saham berkode BUKA.Lantaran saat mereka IPO, harga yang ditawarkan ke publik, over valued. Padahal secara keuangan posisi mereka masih dalam keadaan merugi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun