Alhasil jika kita sudah memiliki Single Investor Identification (SID) bisa bertransaksi secara online dimanapun dan kapanpun  lewat e-SBN Kemenkeu melalui 40 mitra distribusi yang telah bekerja sama dengan pemerintah.
Jadi intinya, ORI021 ini merupakan investasi yang aman, dengan minimal investasi yang affordable yakni sebesar Rp. 1 juta, cara bertransaksinya pun mudah, dan jangan lupa imbal hasilnya pun tak kaleng-kaleng.
Tentu saja untuk imbal hasilnya tak bisa dibandingkan dengan instrumen investasi berisiko tinggi seperti saham, forex, atau yang kini lagi happening aset Crypto..
Kita mesti ingat hukum besi investasi, "high yield, high risk" semakin tinggi imbal hasilnya, ya semakin tinggi juga risikonya.
Makanya, diatas saya membandingkan imbal hasil ORI021 ini dengan suku bunga deposito karena tingkat risikonya setara.
Imbal hasilnya flat, alias fixed rate jadi hingga jatuh tempo pada 2025 besarannya tetap sama.
Lantas bagaimana, jika siapapun yang berminat untuk berinvestasi di ORI021 bisa melalui mitra distribusi (midis) yang telah bekerjasama dengan DJPPR Kemenkeu.
Saat ini, ada sekitar 40 midis dari berbagai lembaga keuangan Perbankan, sekuritas, dan fintech yang telah bekerjasama dengan pemerintah.Â
Sejumlah lembaga perbankan besar menjadi Midis seperti Bank Mandiri, BRI, BTN, BNI, BCA, Bank Danamon, OCBC NISP, Permata Bank, CIMB Niaga, Bank Mega, Panin Bank, UOB, Bank Victoria, HSBC, Commonwealth, Standard Charterred, DBS, dan Maybank.
Dari perusahaan sekuritas ada Trimegah sekuritas, Mandiri Sekuritas, BRI Sekuritas, untuk perusahaan fintech ada Koinwork, Bareksa, Modalku, Tanam Duit, Â Bibit, Investree, dan Fundstatistic.
Setelah menghubungi diantara nama-nama perusahaan diatas, maka yang pertama harus dilakukan calon investor baru adalah melakukan registrasi.