Everton pada masa Kendall, 2 kali menjuarai Liga Premier, 1 kali memenangi Piala FA 1984, dan menjuarai Piala Winners Eropa 1984/1985.
Namun, setidaknya Moyes mampu membawa Everton mencicipi kembali gurihnya Liga Champions 2005 dan mampu membawa The Toffes menembus final Piala FA 2009.
Karena prestasinya tersebut, Moyes kemudian naik kelas, ia didapuk menjadi pengganti Sir Alex Ferguson untuk menjadi pelatih kepala tim sepakbola paling populer di dunia Manchester United.
Kendati kemudian, kepindahannya ke MU bukan semakin melambungkan namanya, justru menenggelamkannya.
Hanya sepuluh bulan ia bertahan di MU, ekspektasi besar para pendukung MU, tak mampu ia tunaikan dengan bukti prestasi. MU terus terpuruk, hingga akhirnya manajemen memutuskan untuk memecat Moyes.
Selepas itu, Moyes seperti berada dalam fase kegelapan di dunia kepelatihan, dua kali berganti melatih klub berbeda, keduanya harus berakhir dengan pemecatan dirinya.
Bersama Real Sociedad Spanyol dan tim liga Inggris lain Sunderland.
Nah, untungnya di tengah situasi "kegelapan" itu David Moyes dipercaya untuk melatih klub semenjana West Ham United dengan ekspektasi sederhana saja.
Secara perlahan Moyes membangun The Hammers, setelah empat musim ia akhirnya mampu membuat West Ham menjadi martil yang mematikan.
Musim ini The Hammers memang menjadi sebuah fenomena,di putaran pertama  dua  tim yang memiliki peringkat diatasnya berhasil ditaklukannya.
Di pekan ke 11 Â mereka mampu menakluk Liverpool 3-2 dan di pekan 15 berhasil melibas Chelsea dengan skor yang sama.