Jaket berwarna dominan hitam dengan sedikit aksen warna hijau tua di bagian lengan dan bahu yang, bertemakan G20.
Di bagian depan jaket tersebut, terbentang tulisan G20 Indonesia 2022 dengan slogan 'Recover Together, Recover Stronger'Â tersemat di bagian dada sebelah kiri. Sementara di bagian dada sebelah kanan, terdapat logo produsen jaket.
Selain itu, ada logo G20 Indonesia, gunungan dengan motif kawung, yang sangat besar di bagian punggungnya. Di atasnya terbentang tulisan dengan slogan tegas nan optimistis: 'Indonesia Memimpin'.
Jaket edisi terbatas ini diproduksi secara khusus oleh pengrajin pakaian dalam negeri Rabbit and Wheels asal Bandung.
Selera fashion Jokowi memang asik, meskipun ia lahir sebagai bagian dari generasi baby boomer tapi dalam berpakaian, orang nomor 1 di negeri ini  milenial banget bahkan mungkin cocok juga bagi Gen Z yang berusia 20-an.
Dan setiap pakaian yang dikenakannya, hampir selalu menjadi tren di kalangan anak muda negeri ini.
Bahkan motif batik dengan model slim fit yang ia kerap kenakan pada acara-acara resmi, di pasar-pasar batik di Jakarta dan mungkin di sentra-sentra batik di Pulau Jawa laris manis dan dipersonifikasikan dengan sebutan"batik Jokowi."
Mungkin Jokowi sangat sadar pakaian itu bukan sekedar sehelai kain untuk menghangatkan tubuh dan menutupi aurat.
Seperti tulisan Virginia Wolf dalam novelnya berjudul "Orlando," pakaian bisa mengubah cara pandang kita terhadap dunia dan cara pandang dunia terhadap kita.
Setuju atau tidak, tapi bagi para hyperbeast sekumpulan manusia  para penggila gaya street fashion dan merk fashion, pakaian lebih dari sekedar kain yang menempel di badan, pakaian adalah sebuah pernyataan sikap, sebuah suar yang menunjukan eksistensi diri.
Mungkin bagi Jokowi, fesyen yang dikenakannya tak hanya sebatas eksistensi diri yang ia ingin tunjukan, lebih dari itu ia ingin menunjukan eksistensi anak negeri sembari membangkitkan kreativitas anak-anak muda bangsa ini.
