Percumalaporpolisi terkait kasus pemerkosaan 3 orang anak oleh ayah kandungnya di Kabupaten Luwu Timur Sulawesi Selatan yang penyidikannya dihentikan oleh Polres Luwu Timur, rupanya direspon secara luar biasa oleh pihak Kepolisian Republik Indonesia.
Tagar #Bareskrim Mabes Polri secara cepat mengirim tim asistensi ke Polres Luwu Timur untuk mengawal kasus yang viral karena di amplifikasi oleh puluhan bahkan mungkin ratusan warganet beberapa hari lalu.
Jika kita amati secara seksama tagar #percumalaporpolisi itu isinya tak hanya berkaitan dengan peristiwa di Luwu Timur saja, melainkan berbagai kisah yang dituturkan oleh para netizen ketika mereka melaporkan berbagai kasus yang mereka hadapi secara pribadi kepada pihak kepolisian, yang 99 persen tak ditanggapi secara layak oleh pihak Kepolisian.
Lucunya, bukan introspeksi atau berbenah diri yang dilakukan oleh pihak Kepolisian, mereka bahkan menaikan tagar #Polrisesuaiprosedur.
Tagar #Polrisesuaiprosedur mencoba menegaskan bahwa pihak Kepolisian dalam menangani kasus pemerkosaan 3 anak di Luwu Timur itu penyelidikannya sudah dilakukan sesuai prosedur dan aturan yang berlaku di Kepolisian.
Hal ini diungkapkan oleh pemilik akun Twitter @M1_Nusaputra yang merupakan anggota Kepolisian Divisi Cyber Polri. Dalam cuitannya ia mengungkapkan, kasus dugaan pemerkosaan 3 anak oleh ayah kandungnya di Luwu Timur jika memang benar faktanya seperti itu maka si terduga pelaku wajib di hukum berat, namun fakta dan bukti yang ada di lapangan tak menunjukan demikian.
"Namun faktanya tidak demikian saudara-saudari. Hasil visum membuktikan tidak ada kerusakan organ vital seperti yang dinyatakan dalam investigasi mendalam oleh  ini. Selain tulisan ini, bisakah dia buktikan rekam medisnya? Tunjukkan anda tidak mengada-ada!" tulis Yunus dalam cuitannya.
Terlepas dari segala sanggahan yang diungkapkan pihak Kepolisian terkait kasus tersebut. Alangkah lebih baiknya andai semua data dan fakta seperti hasil visum et repertum yang menyatakan bahwa tak ada kerusakan pada organ vital ketiga orang anak terduga korban itu dirilis.
Dan pihak yang kembali mengangkat isu ini jika memiliki hasil visum et repertum yang membuktikan sebaliknya bisa juga dikemukakan, tentu saja tak ke publik tetapi dihadapan mereka-mereka yang berkepentingan langsung dengan kasus ini, agar semuanya jelas.
Apabila ditelisik lebih lanjut tagar #percumalaporpolisi ternyata juga menunjukan testimoni publik terhadap berbagai kasus yang dihadapi oleh warganet, yang sebagian besar diantaranya menyatakan ketidakpuasannya atas pelayanan petugas Kepolisian pada saat menangani kasus yang mereka hadapi.
Mungkin maksud dari warganet mengungkapkan ketidakpuasaanya terhadap Kepolisian itu, agar kedepannya ada perbaikan. Tanpa bermaksud menjatuhkan institusi yang bersangkutan.