Namun demikian, kehadiran 2 petenis remaja di ranah tenis putri dunia membuat persaingan di tunggal putri tenis dunia semakin menarik.
Di sektor putri, dalam beberapa tahun belakangan tak ada satu pun petenis yang benar-benar dominan setelah era Serena Williams mulai habis.
Gelar juara di turnamen -turnamen mayor kelas Grandslam atau Master hampir selalu diraih oleh petenis yang berbeda-beda hal ini membuat persaingan di tunggal putri sangat ketat dan menarik.
Berbeda dengan tunggal putra 1 dekade terkahir ini 3 petenis Roger Federer, Rafael Nadal, dan Novak Djokovich  benar-benar mendominasi turnamen-turnamen besar.
Memang  Federer dan Nadal kini sudah tak terlalu aktif lagi mengikuti turnamen, tetapi Jokovich masih sangat berkuasa menjuarai berbagai turnamen mayor.
Terakhir ia berhasil meraih 2 turnamen Grandslam yang dipertandingan ditahun 2021 ini Australian Open dan Wimbledon.
Di US Open 2021 pun ia berhasil masuk final dan akan berhadapan dengan Andrei Medvedev yang saat tulisan ini dibuat belum diketahui hasilnya.
Kembali ke sektor tunggal putri, peringkat 10 besar dunia di dominasi oleh para petenis muda yang rata-rata usianya 24 tahun, paling tua peringkat 4 asal Ceko Karolina Pliskova berusia 29 tahun.
Sementara paling muda adalah Juara Grandslam lapangan tanah liat Perancis Terbuka 2020 asal Polandia Iga Swatek berusia 20 tahun.
Peringkat pertama di duduki oleh Ashleg Barty dari Australia yang berusia 25 tahun. Jika ditilik skornya pun, perbedaannya tak terlalu jauh antar peringkat di 10 besar.
Artinya siapapun yang berada diposisi 10 besar harus bekerja sangat keras agar mampu mempertahankan posisinya lantaran jika prestasinya buruk dan petenis lainnya berprestasi moncer dalam sebuah turnamen ia bisa terlempar dari posisinya saat ini.