Ada atlet Indonesia  yang ketiban pulung, mendapatkan berkah dari kasus doping di Olimpiade London tersebut.
Dia adalah lifter wanita Citra Febriani yang saat bertanding di Olimpiade London berada di urutan ke-4 kelas 53 kg.
Karena peraih medali emas asal Kazakhstan dan peraih medali perunggu asal Moldova terbukti positif doping maka keduanya didsikualifikasi IOC dan medalinya dicabut.
Dan Citra naik keperingkat ke-2 untuk meraih medali perak. Hal seperti ini pun terjadi pada Lisa Rumbewas di Olimpiade Sidney 2000.
Ia meraih perak dari sebelumnya medali perunggu setelah peraih emas lifter asal Bulgaria Izabela Dragneva tersandung kasus doping.
Seperti dilansir situs IWF, di Olimpiade Beijing 2008 pun ditemukan hal serupa meskipun temuannya tak sebanyak di Olimpiade London 2012.
Ada 5 lifter peraih medali yang positif menggunakan doping yakni 1 peraih medali emas, 2 peraih perak dan 2 peraih perunggu.
Untuk membersihkan olimpiade dari doping pihak IWF bekerja sama dengan IOC dan Oragnisasi anti doping internasional (WADA) melarang seluruh atlet-atlet Bulgaria di cabang olahraga angkat besi untuk berpartisipasi pada Olimpiade 2016 di Rio Brasil.
Selain itu IWF menghukum beberapa negara antara lain Korea Utara,Rumania, Azerbaijan Uzbekistan dan Moldova dengan mengurangi jatah jumlah atlet dalam cabang olahraga tersebut di Olimpiade Rio.
Namun, hukuman berat dari IWF, WADA, dan IOC tersebut tak menjadikan kasus doping tak terjadi di Olimpiade Tokyo 2020 yang kini tengah berlangsung.
Jika benar isu doping ini terbukti, bakal menjadi pukulan keras bagi otoritas  yang selama ini menjaga betul agar kasus doping di olimpiade tak terus berulang.