Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto tak lama lagi akan memasuki masa pensiun, ada beberapa nama yang digadang-gadang menjadi orang nomor satu di korps militer Republik Indonesia.
Ada 3 nama yang santer menjadi calon Panglima TNI pengganti Hadi, yakni Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono, dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
Namun nama terakhir dari Angkatan Udara sepertinya bisa dikesampingkan lantaran rotasi antar angkatan dalam memimpin TNI biasanya terjadi, kita tahu Marsekal Hadi berasal dari angkatan udara, jadi kecil kemungkinan  Marsekal Fadjar akan menduduki jabatan Panglima TNI.
Jika mengacu pada rotasi antar angkatan dalam memimpin TNI, mestinya saat ini milik Angkatan Laut. Sebelum Hadi Tjahjanto menjabat Panglima, ada Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dari Angkatan Darat .
Artinya peluang Laksamana Yudo Margono sangat besar, tetapi secara politis kelihatannya posisi Jenderal TNI Andika Perkasa lebih kuat. Menurut sejumlah sumber bacaan yang saya dapatkan.
Nama Andika- lah yang akan diajukan oleh Presiden Jokowi ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk dilakukan uji kelayakan dan kepatutan.
Karir militer Andika Perkasa memang melesat di era kepemimpinan Jokowi mulai tahun 2014. Bintang satu di bahu belum genap berumur setahun, Andika dilantik jabatan bintang 2 alias Mayor Jenderal yakni Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres).
Jabatan Danpaspampres ia emban selama 2 tahun, berikutnya ia diangkat menjadi Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura.
Seperti dilansir Antaranews, dua tahun berselang, Juli 2018 Andika naik pangkat menjadi Letnan Jenderal alias bintang tiga. Selanjutnya ia diangkat menjadi Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) menggantikan Letnan Jenderal TNI Agus Kiswanto.
Jabatan itu hanya dipegang Andika selama 4 bulan. Sebab, pada 22 November 2018 Andika diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ke-32 dan menyandang pangkat Jenderal TNI.
Total, ia hanya butuh waktu 5 tahun saja untuk meraih bintang empat, dari mulai ia mendapatkan bintang satu. Selentingan pun bermunculan bahwa hal tersebut bisa terjadi lantaran ia merupakan menantu dari mantan Kepala Badan Intelejen Nasional, Hendropriyono salah satu orang dekat Jokowi.