Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Perjalanan Hidup Membawa Sinead O'Connor Menjadi Seorang Muslimah

2 Mei 2021   06:58 Diperbarui: 2 Mei 2021   07:05 1284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

It's been seven hours and fifteen daysSince you took your love awayI go out every night and sleep all day
Since you took your love away
Since you been gone I can do whatever I want
I can see whomever I choose

I can eat my dinner in a fancy restaurant
But nothing
I said nothing can take away these blues
`Cause nothing compares
Nothing compares to you

Petikan lagu 'Nothing Compare's 2 U' mungkin akrab dengan telinga mereka yang menghabiskan masa remaja di tahun 90-an.

Lagu yang diciptakan oleh Prince, salah satu mega bintang pop dunia menjadi sangat terkenal pada masa itu saat dinyanyikan oleh seorang penyanyi wanita asal Irlandia yang memiliki suara dan penampilan yang sangat khas, jelita meski berambut plontos, dan penuh kontroversi, Sinead O' Connor.

Lagu yang mempopulerkan nama Sinead disebut-sebut sebagai lagu patah hati terbaik yang pernah ditulis dan juga dianggap  sebagai salah satu hits terbaik sepanjang masa.

Hubungan antara Sinead dan lagu Nothing Compare's 2 U begitu emosional, makanya ia mampu membawakan lagu itu selama bertahun-tahun dengan penuh penghayatan, bahkan dalam beberapa kesempatan Sinead melantunkan dendang ini sambil berurai air mata.

"Ini benar-benar tentang emosi, ini bukan hanya mengenai catatan... Saya tidak pernah menyanyikan sebuah lagu yang saya tak dapat secara emosional mengidentifikasikannya," ungkapnya seperti dilansir BBC.Com.

Masih lekat dalam ingatan saya video klip lagu ini, Sinead O'Connor yang tampil botak menatap langsung ke kamera, seperti berbicara dengan seseorang yang dicintai untuk menyampaikan permintaan yang emosional.

Sinead menjelaskan emosi yang berhasil ia munculkan saat menyanyikan lagu ini merupakan bagian teknik bernyanyi yang dia pelajari, teknik ini disebut Bel Canto.

Menurut beberapa sumber bacaan, Bel Canto merupakan gaya bernyanyi yang menekankan pada keindahan suara, dengan warna suara yang rata dalam semua range suara, legato phrasing yang bergantung pada penguasaan kontrol nafas, kelincahan dalam running notes, dan kemudahan dalam menjangkau nada-nada tinggi.

Sinead, sangat sukses membawakan lagu ini hingga namanya begitu terkenal saat itu. Namun dari situlah kontroversi kehidupan pribadinya bermula.

Tingkah dan pernyatan-penyataannya penuh kontroversi, kehidupan pribadinya diwarnai perjalanan spiritual yang sangat panjang hingga akhirnya Sinead O'Connor memilih menjad pemeluk agama Islam hingga saat ini, sesuatu yang sebenarnya tidak terbayang sebelumnya.

Kontroversi pertama yang berkaitan dengan kehidupan profesionalnya, ia merupakan satu-satunya penyanyi yang pernah menolak Grammy Award, ia nggak mau menerima penghargaan Best Alternative Music Performance untuk lagu "Nothing Compares 2 U" dari album keduanya, "I Do Not Want What I Haven't Got", dalam Grammy Awards 1991.

Ia beralasan Grammy sudah terlalu komersial, sehingga ia beranggapan bisa jadi penghargaan yang diberikan kepadanya tersebut, bukan karena lagu dan albumnya tersebut benar-benar lagu terbaik, tetapi hanya berdasarkan hitung-hitungan ekonomi.

Penyanyi kelahiran Glenageary, Irlandia, 8 Desember 1966 ini kemudian memicu kontroversi lain ketika aksi panggungnya di Saturday Night Live pada 1992. 

Saat itu ia merobek gambar Pope John Paul II sebagai bentuk protes pada Gereja Katolik karena kasus kekerasan seksual.

Lama tak menyanyi karena berbagai masalah pribadi yang menderanya, tiba-tiba ia muncul saat ia mendeklarasikan dirinya sebagai pendeta Katolik pada tahun 2000.

Sinead ditahbiskan pada April 1999 oleh Uskup Michael Cox, pemimpin Gereja Katolik Latin Tridentine di Lourdes, Irlandia.

Seperti dilansir majalah Time, Ia kemudian mengganti namanya  menjadi Mother Bernadette Maria.

Namun, setelah itu kehidupannya kembali memburuk karena sikapnya yang sungguh nyeleneh, ia sempat dianggap memiliki masalah kejiwaan, dan kembali ia berhenti cukup lama tak bernyanyi.

Secara ekonomi pun Sinead O'Connor benar-benar terpuruk, bahkan ia pernah harus meminta bantuan fans-nya  hanya sekedar untuk makan.

Kemudian karena depresi ia sempat overdosis di sebuah hotel di Dublin Irlandia dan ia harus dilarikan ke rumah sakit pada tahun 2015.

Setelah itu nama Sinead O'Connor tak terdengar lagi, hingga tiba-tiba pada tahun 2018, ia lewat akun media sosialnya yang dikutip majalah People merilis kabar yang cukup mengejutkan bahwa penyanyi plontos ini ternyata telah memeluk agama Islam sebagai mualaf, dan mengganti namanya menjadi Shuhada Davitt

This is to announce that I am proud to have become a Muslim. This is the natural conclusion of any intelligent theologian's journey. All scripture study leads to Islam. Which makes all other scriptures redundant. I will be given (another) new name. It will be Shuhada'

--- Shuhada' Davitt (@MagdaDavitt77)

October 19, 2018.

Bagi Sinead memeluk agama Islam merupakan sebuah proses pencarian spiritual dan teologi yang sungguh sangat panjang.

Ia menganggap perjalanan teologinya hingga memeluk agama Islam terjadi secara alamiah. 

Sehari setelah mengumumkan hal ini, Sinead kemudian mengunggah fotonya dengan menggunakan Jilbab.

Ia terpanggil untuk menjadi muslimah setelah hatinya merasa tersentuh dengan ayat-ayat dalam KItab Suci Al Quran.

Seperti yang ia ungkapkan saat diwawancarai dalam acara ITV's  Good Morning Britain.

"Segera setelah saya membaca surah kedua Alquran, saya mengatakan oh my god, aku sudah menjadi seorang Muslim se umur hidupku dan bahkan tidak mengetahuinya. `Dalam Islam, Anda tidak menyebut nya pindah, tetapi kembali. Anda dilahirkan sebagai Muslim sejak awal, setiap orang dengan logika apa pun akan melihat mereka adalah Muslim selama ini. Jadi, itulah yang sebenarnya terjadi pada saya," ungkapnya.

Setelah memeluk agama Islam, Sinead kemudian meneruskan karirnya sebagai penyanyi, ia terus melakukan tur dari satu kota ke kota di seluruh wilayah Amerika Serikat dan Inggris hingga saat ini.

Sinead O' Connor kini tampil dipanggung dengan mengenakan jilbab, selain sadar bahwa menutup aurat merupakan kewajiban seorang muslimah. Ia pun mengakui sangat menikmati mengenakan jilbab.

"Saya tidak memilih Islam, hingga benar-benar memahami apa Islam itu sebenarnya, yang ternyata memang memberikan rahmat bagi sekalian alam," begitu kata Sinead.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun