Madu yang memiliki tekstur cair kental berwarna kuning kecoklatan merupakan bahan makanan yang dihasilkan lewat kerja keras lebah yang mengumpulkan saripati dari berbagai bunga.
Madu memiliki rasa manis legit yang disebabkan unsur monosakarida fruktosa dan glukosa. Selain dua unsur utama tersebut menurut berbagai sumber bacaan yang saya dapatkan.
Madu juga mengandung unsur lain yang sangat berguna bagi tubuh seperti maltosa, sukrosa, dan karbohidrat kompleks lainnya.
Lebih jauh lagi ternyata madu pun mengandung unsur antioksidan seperti senyawa chrysin, pinobanksin, vitamin C, katalase, dan pinocembrin, meskipun dalam kadar yang hanya sedikit.
Makanya tak heran jika kemudian madu dikenal memiliki segudang manfaat untuk kesehatan. Secara medis madu mengandung berbagai khasiat, untuk menjaga kesehatan tubuh eksternal seperti mempercepat penyembuhan luka terbuka di tubuh kita.
Jenis luka yang mungkin bisa disembuhkan adalah luka bakar, luka lecet dan juga luka yang tak kering-kering akibat diabetes.
Untuk kesehatan internal tubuh, madu dapat digunakan agar imunitas tubuh meningkat, meredakan batuk hingga berguna untuk memelihara kesehatan jantung.
Selain itu menurut sejumlah penelitian madu juga merupakan prebiotik, sehingga dapat mendukung pertumbuhan bakteri baik di dalam usus.Â
Sifat madu ini dapat bermanfaat untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Segudang manfaat yang dimiliki oleh madu menjadikan masyarakat tradisional bangsa Mesir, Asyiria, China, Yunani hingga Romawi kuno menempatkan madu secara istimewa dalam tradisi pengobatan tradisional milik mereka.
Bahkan lebah dan madu-nya mendapat tempat khusus di dalam kitab suci umat Islam Al Quran yang "literally" memberikan keterangan akan khasiat madu yang dihasilkan oleh lebah ini.