Coba tebak apa senjata paling mematikan yang pernah diciptakan manusia?
Mungkin yang pertama terpikir adalah bom atom yang diperkirakan telah membunuh 200.000 orang saat Amerika Serikat (AS) menjatuhkan dua bom di Hiroshima dan Nagasaki Jepang pada 1945.
Namun ada satu lagi senjata yang bisa disebut lebih mematikan dari bom atom tersebut, yang menurut beberapa sumber bacaan, dalam 10 tahun terakhir telah membunuh 250 ribu orang pertahun artinya senjata ini telah membunuh jutaan orang berkali lipat dibanding Bom Atom AS di Jepang, senjata itu adalah senapan serbu Kalashnikov-47 atau AK 47.
Bukan hal aneh, itu bisa terjadi lantaran senapan serbu ini merupakan senjata paling populer dan paling dicari para kombatan diberbagai wilayah konflik diseluruh dunia.Â
Senjata ini awalnya dikembangkan secara rahasia untuk militer Uni Soviet; Kelahiran AK-47 tak lepas dari sosok prajurit Uni Soviet bernama Mikhail Kalashnikov.Â
Pengalamannya dalam Parang Dunia II, dimana dia dan ribuan lain tentara merah sering mengalami masalah dengan senapan-senapan mereka, membuat dia berhasrat membuat senapan yang tahan banting. Maka, dia pun menciptakan Avtomat Kalashnikov (AK) 47, angka yang mengacu pada tahun penciptaan.
Semenjak diciptakan hingga kini diperkirakan 100 juta AK-47 dan variannya telah diproduksi. Senjata ini kini dapat ditemukan di seluruh dunia, termasuk di tangan warga sipil dan pasukan GAM di Aceh dan KKB di Papua,  mereka mendapatkan  AK-47 lewat jalur-jalur penyelundupan senjata yang tersebar di banyak negara.
Kenapa mereka mudah mendapatkan senjata AK 47, karena harganya sangat murah. Menurut sebuah studi tentang kejahatan transnasional di negara berkembang, harga pasar gelap AK-47 dapat berkisar dari US$150 di Pakistan hingga US$3.600 di Dark Web untuk pengiriman ke Amerika Serikat.
Harga senjata api keluarga AK di Afrika merupakan pengecualian dari aturan umum tersebut. Biasanya jauh lebih murah di banyak negara Afrika karena permintaannya sangat tinggi sehingga pasar biasanya kebanjiran.
AK-47 pertama sangat berat dan tidak benar-benar dibuat untuk membidik. Kalashnikov berkeinginan untuk mengembangkan senjata yang masih menghasilkan daya tembak dalam jarak 300 meter yang dapat membawa peluru api dengan amunisi yang cukup ringan sehingga tentara dapat membawa banyak peluru
Untuk itulah Kalashnikov terus memperbaiki desain klasik senjata ini. Pada 1959, AKM mulai diproduksi. AKM menggunakan receiver atau bagian badan senapan yang berisi mekanisme penembakan berbahan logam yang dicetak mesin sehingga lebih ringan dan murah.Â