Dan terakhir ada nama Melanie dalam album yang dirilis tahun 1999 yang bertajuk Mindfield
Dari semua lagu berjudul nama perempuan, saya paling suka lagu Lea,Â
Lea, how long will you still want me to want you
In and around you
Lea, my concertina
Will you still want me to want you...
 Akh benar-benar membuat meleleh.
Selain kesepuluh lagu berjudul "nama perempuan," lagu lagu Toto yang lain pun cukup dikenal publik seperti I'll Be Over You lagu bernuansa pop dengan cabikan gitar di interludenya, Georgy Porgy yang sangat jazzy, Hold The Line dengan irama hard rock-nyaÂ
Dan lagu sejuta umat yang sudah berusia 39 tahun, "Africa" dengan hentakan drumnya sangat khas. Mengenai lagu Africa ini ada cerita menarik, ketika seorang seniman multimedia Max Siedentopf memasang pengeras suara di tengah Gurun Namibia Afrika untuk memutar lagu berdurasi 4.46 menit ini secara terus menerus, 24 jam sehari selamanya.
Saya menonton langsung Toto saat mereka tampil di Java Jazz  di Kemayoran Jakarta 2 tahun lalu, mereka memang sudah terlihat mulai beranjak uzur.
Rata-rata usia mereka sudah berusia diatas 60 tahun, namun stamina dan elan bermusiknya masih sangat terjaga, keren abis lah pokoknya.
Kebetulan saat itu adalah ulang tahun ke 40 band asal Los Angeles ini, menyaksikan penampilan mereka secara langsung merupakan momen yang tak terlupakan bagi saya, Â bisa menonton salah satu band favorit.
Mereka menutup penampilannya malam itu dengan lagu Africa, yang membuat saya sangat emosional hingga tanpa sadar mengeluarkan air mata.
Begitu intro lagu ini terdengar, seantero gedung langsung histeris....
I hear the drums echoing tonight
But she hears only whispers of some quiet conversation
She's coming in, 12:30 flight
The moonlit wings reflect the stars that guide me towards salvation