Di tengah ketegangan antara pemerintah sipil dan militer terkait hasil pemilu yang dituding pihak militer penuh kecurangan, peminpin de facto Myanmar yang juga merupakan Pemimpin Partai berkuasa NLD, Aung San Suu Kyi ditangkap dan ditahan oleh pihak militer.
Turut ditahan bersama Suu Kyi, Presiden Myanmar Win Myint dan sejumlah pemimpin lainnya, Â Senin (01/02/21) dini hari tadi.
Kabar ini diungkapkan oleh juru bicara NLD Myu Nyunt
"Saya ingin mengatakan kepada pihak kami untuk tak mersepon dengan buruk dan saya ingin mereka bertindak sesuai hukum," tutur Nyunt seperti dilansir Kompas.Com.
Saat ini situasi Ibukota Myanmar Naypitaw dan sejumlah kota besar lainnya cukup mencekam, tentara bersenjata lengkap bertebaran disetiap sudut kota, Internet dan telepon diputus.
Bahkan televisi milik Pemerintah Myanmar, RTV tak dapat melakukan penyiaran, dengan alasan teknis, meskipun sejumlah pihak menyebut sebagai upaya pembungkaman informasi oleh pihak militer.
Kondisi ini disebutkan sejumlah pihak yang mengetahui kondisi terkini di Myanmar seperti dilansir BBC.Com, sebagai upaya kudeta  skala penuh yang dilakukan oleh militer Myanmar.
Meskipun demikian pihak militer Myanmar menyebutkan akan melindungi dan mematuhi konstitusi serta bertindak sesuai hukum yang berlaku.
Kondisi gonjang-ganjing ini bermula dari penolakan hasil pemilu yang memenangkan partai NLD yang dipimpin Suu Kyi karena dianggap penuh kecurangan.
Militer menyebutkan ada sekitar 10 juta kecurangan yang terjadi pada saat pemilu berlangsung. Selain itu pihak militer pun menuntut verifikasi ulang daftar pemilih.
Untuk itulah kemudian mereka meminta diadakan penyelidikan secara seksama terkait keluhannya itu. Jika tidak ditanggapi mereka mengancam akan "mengambil tindakan"