Meskipun Pilkada DKI waktunya saja belum jelas dilakukan pada 2022 atau 2024, namun banyak pihak yang mulai mematut-matutkan siapa berpasangan dengan siapa menjadi duet maut yang akan menjadi orang nomor 1 dan 2 di ibukota Indonesia ini.
Gosip terkini yang tengah ramai konon katanya duet Anies Baswedan dan Susi Pudjiastuti akan maju menjadi duet calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI dalam Pilkada DKI selanjutnya.
Meskipun isu ini belum jelas asal usul-nya, mungkin karena mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini belakangan terlihat dan mulai dianggap condong ke kanan maka harapan masyarakat yang selama ini mendukung Anies terhadap Susi Pudjiastuti  menjadi pasangan Anies dalam Pilkada DKI mendatang menjadi besar dan keberadaan Susi diharapkan mampu mendongkrak elektabilitas Anies sebagai DKI 1.
Pertanyaannya, apakah pemilk Susi Air ini berminat menjadi Wakil Gubernur DKI?Â
Menurut saya, rasanya Susi tak akan berminat juga dengan jabatan itu, secara logika manalah mungkin seorang mantan menteri maju dalam pilkada sebagai wakil gubernur?
Meskipun masih mungkin, cuma  sangat kecil hal itu bisa terjadi, apalagi mengingat Susi adalah tipe pengambil keputusan yang membutuhkan panggung lebih besar dibanding hanya menjadi Wagub.
Artinya kalau Susi hanya menjadi Wakil Gubernur ia tak akan memiliki kewenangan untuk mengeksekusi ide-idenya secara leluasa, lain soal andai Susi menjadi Gubernur dan Anies menjadi wakilnya, kans Susi untuk maju dalam Pilkada DKI lebih besar.Â
Terlepas dari itu, oke lah kita berandai-andai Susi mau berpasangan dengan Anies menjadi Cawagub, lantas partai politik mana yang akan mengusungnya?
Paling mungkin ya PKS yang merupakan salah satu pendukung militan Anies. Gerindra yang merupakan salah satu partai pengusung Anies sepertinya lebih suka mencalonkan kadernya A Riza Patria dalam Pilkada DKI mendatang.
Atau pun jika berkoalisi Gerindra akan lebih memilih memasangkannya dengan calon yang diusung PDIP dan bisa jadi itu Tri Risma Harini.
Apalagi jika Gerindra dan PDIP akan berduet menuju RI 1 dan 2 dalam Pilpres 2024, koalisi di Pilkada DKI bakal menjadi semacam test the water bagi keduanya.