Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kasus Positif Covid-19 Tembus 1 Juta Kasus, Benarkah Klaim Jokowi Bahwa Covid-19 di Indonesia Terkendali?

26 Januari 2021   18:59 Diperbarui: 2 Februari 2021   19:39 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan pers didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kiri) seusai melakukan peninjauan fasilitas produksi dan uji klinis tahap III vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Selasa (11/8/2020). Dalam kegiatan tersebut dijadwalkan juga penyuntikan kepada 1.620 subyek relawan yang ditargetkan semua uji klinis termasuk otorisasi dari BPOM akan tuntas pada Januari 2021.(ANTARA FOTO/DHEMAS REVIYANTO via Kompas.com)

Kasus baru positif Covid-19 hari Selasa 26 Januari 2021 menurut data yang dilansir Covid19.go.id  bertambah 13.094 orang, tambahan ini membuat total kasus positif Covid-19 di Indonesia menembus angka 1 juta, dan menjadi negara Asia Tenggara pertama yang menembus angka psikologis, 1 juta kasus.

Yah 1 juta kasus positif, tepatnya  1.012.350 kasus. Dari jumlah tersebut 820.356 diantara sudah dinyatakan negatif Covid-19, dan 28.468 meninggal dunia.

Artinya kasus aktif Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 163.526 kasus. Seminggu terakhir ini penambahan kasus posiitif bertambah cukup tinggi.

Kondisi ini membuat pihak rumah sakit sudah kewalahan untuk menampung pasien-pasien baru positif Covid-19.

Menurut Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Jika penambahan kasus positif ini tak dapat dikendalikan dan terus seperti saat ini dalam seminggu kedepan pelayanan kesehatan rumah sakit akan kolaps.

Saat ini di beberapa daerah, bad occupancy  rumah sakit sudah mencapai 80 persen. Selain itu di Jakarta lahan pemakaman secara cepat habis terisi.

Kondisi ini sangat mengkhawatirkan, pemerintah terlihat ambigu di satu sisi ingin melakukan pengetatan, tapi di sisi lain terlihat sangat permisif terhadap aktivitas ekonomi yang berpotensi menimbulkan penularan Covid-19.

Pariwisata tetap berjalan, mal tetap dibuka, aktivitas manusia di Indonesia ini sudah seperti sebelum masa pandemi.

Memang sangat tak mudah menyeimbangkan antara kesehatan dan tetap memberi peluang untuk aktivitas ekonomi, tetapi kita harus ingat jika tak sehat mana mungkin ekonomi bisa bangkit. Artinya prioritas harus tetap kesehatan.

Saya kok agak mempertanyakan pernyataan Presiden Jokowi yang menyebutkan pemerintah berhasil mengendalikan krisis kesehatan dan ekonomi

"Kita bersyukur Indonesia termasuk negara yang bisa mengendalikan dua krisis tersebut dengan baik," kata Jokowi dalam acara Sidang Majelis Pekerja Lengkap (MPL) Persekutuan Gereja-gereja (PGI) di Indonesia melalui tayangan YouTube Yakoma PGI, Senin (25/01/21). Seperti dilansir Kompas.com.

Atas dasar apa Jokowi mengklaim Covid-19 di Indonesia bisa dikendalikan, sementara menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin data terkait Covid-19 ini berantakan.

Dari pada klaim-klaim seperti itu lebih baik pemerintah melakukan langkah nyata dengan mengetatkan dan menegakan hukum terkait protokol kesehatan secara lebih nyata.

Boleh lah kita berusaha tetap optimis dalam situasi buruk tapi kita harus tetap menginjak bumi alias realistis. Jika optimisme itu tak berbalut realistis akhirnya yang terjadi adalah berhalusinasi seolah kita benar-benar telah mampu mengendalikan pandemi ini padahal belasan ribu tiap hari yang terinfeksi Covid-19 dan ratusan orang meninggal dunia.

Ingat positivity rate Indonesia pun masih sangat tunggi hingga di atas 30 persen jauh diatas standar Organisasi Kesehatan Dunia WHO, yang sebesar 5 persen.

Selain itu masyarakat pun harus lebih disiplin lagi dalam menerapkan protokol kesehatan, saya atau kita semua memang sudah sangat lelah  dalam menghadapi pandemi ini dengan segala pembatasannya.

Namun, please tetap terapkan dengan disiplin protokol kesehatan bukan buat orang lain itu tapi buat diri kita sendiri.

Dan satu hal lagi ayo kita ikuti vaksinasi Covid-19 jika sudah sampai giliran kita. Kecuali memang masih mau seperti ini, tapi tetap berdisiplin menerapkan protokol kesehatan jaga jarak, hindari kerumunan, menggunakan masker, dan rajin mencuci tangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun