Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Anda Pasti Tahu Donat, tapi Belum Tentu Tahu Asal-usulnya

25 Desember 2020   11:07 Diperbarui: 25 Desember 2020   14:01 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bentuk awalnya  tak seperti donat yang kita kenal saat ini, sangat khas dengan bolong ditengahnya. Donat hanyalah adonan roti berbentuk bola yang proses pematangannya digoreng dengan menggunakan lemak babi hingga berwarna coklat keemasan.

Atas musabab bentuknya yang seperti bola itulah pada bagian tengah kue ini tak bisa matang dengan sempurna, karena jika dibiarkan hingga tengahnya matang, maka lapisan luarnya menjadi gosong.

Biasanya ada beberapa varian isian kue berbentuk bulat ini,mulai dari buah, kacang, atau isian lain yang bahannya tak perlu dimasak, kismis misalnya, yang kemudian menjadi paduan paling sering digunakan sebagai isian roti goreng ini.

Ketika Imigran Belanda mulai menetap di Amerika Serikat, tradisi pembuatan kue olykoeks ini tetap dilakukan yang kemudian mengalami metamorfosis akibat persilangan budaya sehingga membuat roti goreng ini memiliki bentuk seperti donat yang kita kenal saat ini.

Asal-muasal perubahan bentuk donat yang tadinya berbentuk seperti bola-bola  menjadi ada bolong ditengahnya tersebut adalah berkat perubahan yang dilakukan oleh seorang Kapten kapal AS, Gregory Hansen pada 1847.

Terinspirasi dari  bentuk kemudi kapal, sang kapten membuat solusi agar Olykoeks lebih enak dinikmati, roti goreng Belanda yang berbentuk bulat karena sedikit lengket dan kurang matang ditengahnya serta dengan alasan tidak perlu memasak isiannya. 

Maka, Gregory membuat lubang pada tengah adonan sebelum digoreng. Lubang ini juga meningkatkan area permukaan yang terkena minyak panas sehingga mengindari bagian tengah masih mentah. 

Walah... jadilah bentuk klasik donat dengan lubang ditengahnya seperti yang kita kenal saat ini.

Dalam perjalanannya seperti dilansir oleh situs kuliner The Spruce, nama Olykoeks pun berubah menjadi "Doughnut".

Mengenai asal usul penamaan ini pun terjadi perdebatan, sejumlah pihak menyebutkan bahwa istilah doughnut lahir dari bentuk lain Olykoeks yang berbentuk simpul, sehingga dalam bahasa Inggris disebut "Dough knots" yang artinya simpul adonan.

Sementara pendapat lain menyebutkan istilah doughnut ini mengacu pada isian kacang dalam Olykoeks, dough dan nut yang artinya adonan berisi kacang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun