Suhu tubuh lebih rendah atau dalam istilah Kedokteran disebut Hipotermia sama saja bahayanya jika dibandingkan dengan suhu tubuh tinggi.
Hipotermia dalam banyak kasus dapat mengancam jiwa karena akan memperlambat sistem kerja syaraf dan berujung pada kegagalan pada sistem kerja organ jantung dan pernapasan, jika tak segera dinormalkan kembali berpotensi menimbulkan kematian.
Seseorang bisa dimasukan dalam kategori hipotermia bila suhu tubuhnya menunjukan suhu di bawah 35 derajat Celsius. Itu terjadi saat tubuh kehilangan panas lebih cepat dibanding menghasilkan panas tubuh.
Kondisi ini dapat terjadi apabila kita berada dalam cuaca yang dingin ekstrem dan kita tidak terbiasa dengan kondisi tersebut. Karena daya tahan tubuh seseorang itu adaptif dengan lingkungan sekitar.
Sebagai Ilustrasi suhu udara di Puncak, Bogor pada malam hari kisaran suhunya antara 12-15 derajat Celsius dan itu sudah terasa sangat dingin sekali buat orang Indonesia yang berada di negara tropis.
Sementara bagi mereka yang terbiasa hidup di negara 4 musim atau sub-tropis, suhu serendah itu dirasakan biasa saja.
Bahkan di negara-negara Eropa Utara musim panas itu suhunya ada dikisaran 15-20 derajat Celsius dan saat musim dingin tiba kerap kali suhunya berada di bawah 0 derajat Celsius.
Lantas bagaimana kita memastikan gejala hipotermia tersebut?Â
Pada orang dewasa gejalanya antara lain, tubuh menggigil, bicara tak jelas, pernapasan pendek dan pelan, serta secara perlahan hilang kesadaran.Â
Sedangkan pada bayi biasanya ditandai dengan kulitnya memerah dan ketika dipegang kulitnya menjadi sangat dingin.
Bagaimana dengan suhu tubuh sangat tinggi atau biasa disebut hipertermia. Ingat hipertermia itu beda dengan demam.Â