Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Semenjak Kedatangan Kembali Rizieq Shihab, Pandemi Covid-19 di Indonesia Seolah Sudah Berakhir

14 November 2020   07:45 Diperbarui: 14 November 2020   08:11 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan ini bukan dimaksudkan untuk mendiskreditkan siapa pun. Namun saya  hanya memotret lewat tulisan berbagai kejadian setelah Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab kembali ke Indonesia yang dikaitkan dengan situasi pandemi Covid-19 serta diamnya para pemangku kepentingan dalam hal ini pemerintah pusat maupun daerah dalam menyikapinya.

Kita semuanya mafhum bahwa di Indonesia dan nyaris diseluruh dunia Corona Virus Desease (Covid) - 19 masih menjadi pandemi.

Dan kita pun tahu persis bagaimana bahaya dan masifnya penyebaran virus tersebut. 

Update terakhir melansir situs Covid19.go.id per Jumat 13 November 2020, penambahan kasus harian pada tanggal tersebut mencapai 5.444 kasus baru Covid-19, dan ini rekor penambahan harian terbesar sejak pertama kali ditemukannya virus ini di Indonesia.

Kasus positif Covid-19 di Tanah Air hingga saat tulisan ini dibuat berjumlah 457.735 kasus. Dengan jumlah kematian sebanyak 15.037 jiwa.

Angka ini menggambarkan bahwa tingkat penyebaran virus corona seri terbaru tersebut masih sangat tinggi di Indonesia.

Makanya sejak 6 bulan lalu pemerintah memberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)  atau berbagai kombinasi pembatasan lainnya melalui Keputusan Presiden nomor 12 tahun 2020 tentang penetapan penanganan Covid-19 sebagai bencana nasional.

Manifestasi dari PSBB ini yang terutama adalah mencegah jangan sampai timbulnya kerumunan manusia dalam jumlah besar di suatu tempat. Lantaran berpotensi menjadi sarana bagi penyebaran virus

Makanya kemudian sekolah dan berbagai aktivitas apapun yang berpotensi menimbulkan kerumunan dilarang keras.

Aktivitas ekonomi lumpuh, karena berbagai tempat transaksi ekonomi harus ditutup. Bahkan di awal masa PSBB, mesjid saja ditutup, mall tak boleh dibuka, seluruh transportasi dibatasi jumlah penumpangnya.

Saya dan jutaan pekerja lainnya harus bekerja dari rumah atau biasa disebut Work from Home (WFH)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun