Revolusi Ahklak itu lah jargon baru Rizieq Shihab sepulang dirinya dari pengembaran di Arab Saudi selama 3,5 tahun.
Setelah saya mendengar pemaparannya tentang revolusi ahlak yang ia uraikan melalui Channel Youtube milik FPI, Front TV, rasanya revolusi ahlak ala Rizieq Shihab itu keren dan patut di dukung oleh siapapun.
Berbagai masalah dalam kehidupan berbangsa ia uraikan dengan sangat lugas dan ia menekankan itulah yang akan menjadi sasaran revolusi akhlak, salah satunya masalah ketidakadilan.
"Nah ini yang saya maksud perlu kita melakukan revolusi akhlak. Yang kemarin tidak adil besok wajib adil. Yang kemarin suka bohong besok tidak boleh lagi bohong. Yang kemarin ingkar janji besok tidak boleh lagi ingkar janji. Yang kemarin terlanjur khianat besok wajib jaga amanat. Setuju tidak?" kata RizieqÂ
Saya dan mungkin seluruh masyarakat Indonesia setuju dan sepakat dengan semangat  seperti yang tertulis dalam paragraf diatas. Manusia memang idealnya harus  berubah menjadi lebih baik dari hari ke hari.
Alasan Rizieq memilih narasi revolusi akhlak karena kata akhlak merujuk pada kata yang digunakan Nabi Muhammad SAW panutan umat muslim, which is it's a very good term.
Menurut beberapa litelatur yang saya baca, secara etimologis akhlak itu berasal dari bahasa Arab khuluk yang berarti tingkah laku, perangai, atau tabiat.
Secara terminologi akhlak adalah tingkah laku seseorang yang didorong oleh sesuatu keinginan secara mendasar untuk melakukan suatu perbuatan.
Nah, karena begitu pentingnya akhlak seseorang bagi sebuah bangunan kehidupan, maka Rasulallah Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT Â ke muka bumi untuk menyempurnakan akhlak manusia.
Karena akhlak ini merupakan salah satu pondasi paling penting bagi seluruh umat manusia agar dapat menjalani kehidupan  yang baik di masyarakat.
Dalam Islam, akhlak itu ada dua Akhlakul Karimah dan Akhlakul Mazmumah.
Akhlakul Karimah adalah akhlak terpuji yang harus dimiliki oleh setiap individu muslim