Teknologi memang bisa menjadi pedang bermata dua, jika digunakan untuk kemaslahatan maka hasilnya pun akan menunjang kehidupan manusia menjadi jauh lebih baik.
Namun, jika digunakan untuk kejahatan atau untuk sesuatu yang buruk dampaknya pun akan sangat destruktif.
Baru-baru ini lebih dari 100.000 foto perempuan yang diduga didapatkan dari berbagai laman media sosial diedit menjadi berpenampilan bugil. Gambar-gambat tersebut kemudian beredar dan disebar melalui berbagai grup percakapan secara online.
Seperti dilansir BBC.Com, pakaian 100.000 foto wanita itu di hapus secara digital menjadi bugil dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelegent membuat penampilannya tampak nyaris sempurna  serupa aslinya sehingga sebagian besar orang meyakini bahwa gambar itu bukan merupakan hasil editan.
Menurut perusahaan intelejen Sensity, teknologi yang memungkinkan hal ini bisa terjadi adalah "Deepfake Bot"
Para pelaku sampai sejauh ini menurut laporan Sensity melakukannya hanya untuk hiburan dan kesenangan mereka saja.
"Bahkan ada sebagian dari gambar itu anak-anak di bawah umur" ungkap Laporan Sensity.
Biasanya teknologi Deepfake digunakan untuk membuat film porno yang badannya orang lain namun wajah dan kepalanya milik para selebritas dunia.
Namun, sepertinya sekarang mulai bergeser dengan menggunakan foto pribadi, masyarakat umum.
Terbayang kan bagaimana hancurnya citra diri seorang perempuan atau siapapun ketika tiba-tiba foto bugilnya tersebar luas di berbagai laman media sosial dan dikonsumsi publik.Â
Padahal ia sendiri tak pernah berfoto tak senonoh seperti itu, efeknya akan luar biasa jika kemudian teknologi ini terus bertambah sempurna sehingga tak bisa lagi dibedakan mana hasil editan dan gambar aslinya.