Pada saat ini pula Sekretariat Wakil Presiden diperkuat fungsinya jadi semacam think tank bagi wapres untuk menunjang kerjanya.
Kondisi bertambah bagus saat Susilo Bambang Yudhoyono(SBY) menjadi Presiden ke-6, Jusuf Kalla (JK) begitu leluasa menjalankan fungsi dan perannya, bahkan ikut bersama-sama menjalankan pemerintahan dan mengambil keputusan-keputusan besar.
Tentunya kita masih ingat benar bagaimana ia berperan dalam perdamaian di Aceh, lantas bernagai hal yang berkaitan dengan ekonomi JK cukup intens berperan.
Saat Jokowi mulai memerintah di periodenya yang pertama, fungsi dan peran Wapres yang kebetulan juga di jabat oleh JK sangat terasa.
Untuk urusan kebencanaan JK sangat aktif berperan, beberapa bencana yang terjadi dalam kurun waktu 2014-2019 ditangani JK dengan sangat baik, penanggulangan gempa di Lombok dan tsunami di Sulawesi Tengah ia tangani opersional hariannya.
Kemudian untuk urusan diplomasi dengan luar negeri, JK sangat aktif hampir seluruh pertemuan-pertemuan multilateral mulai dari urusan PBB hingga berbagai kaukus ekonomi internasional ia tangani, sementara Presiden Jokowi konsentrasi penuh menangani masalah dalam negeri.
Dan ini cukup berhasil, itulah yang membuat Pemerintahan Jokowi di periode pertama berjalan dengan baik dan capaiannya sangat bagus.
Agak berbeda dengan saat ini, rasanya seperti kembali ke jaman orba, Jokowi dimata publik bergerak sendiri kemana- mana membereskan hampir semua hal.
Sementara Wapres Maaruf Amin lebih banyak  bertugas hanya untuk urusan-urusan administratif saja.
Mungkin ke depan aturan terkait fungsi dan peran Wapres itu harus lebih dipertegas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H