Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Amien Rais, PAN, dan Partai Politik Baru: Syahwat Politik yang Tak Pernah Padam

27 Agustus 2020   12:07 Diperbarui: 27 Agustus 2020   12:02 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kiprah Amien Rais di Partai Amanat Nasional(PAN) sepertinya sudah berakhir. Menurut pengakuan orang dekatnya, Amien sejak beberapa bulan lalu sudah tak memegang lagi kartu anggota PAN  yang di bidaninya, dibesarkan dan membesarkan dirinya.

Menyusul kabar tersebut kemudian wacana Amien Rais bakal mendirikan partai baru muncul di publik. Menurut orang dekatnya yang juga mantan Ketua DPP PAN Agung Mozin. Partai baru tersebut kini sedang dalam tahap proses persiapan, dan bakal di deklaraskan oleh Amien Rais pada Desember 2020 mendatang.

"Pak Amien sudah mengatakan, kira-kira Desember 2020 (sudah terbentuk partai baru). Untuk namanya belum ada," ujar Agung, Selasa (25/8/2020). Seperti dilansir Kompas.com

Menurut kabar sih ada 3 opsi nama yang akan dipilih untuk menjadi nama partai baru besutan Amien Rais ini, antara lain, Partai Amanat Rakyat, Partai Amanat Reformasi, atau PAN Reformasi.

Lantas apa alasan Amien Rais mendirikan partai baru instead membesarkan PAN, partai yang ia bidani di awal masa reformasi lalu?

Kekecewaan terhadap Zulkifli Hasan karena banyak kepentingannya yang tak diakomodasi adalah hipotesis paling mungkin yang menjadi faktor utama Amien Rais mendirikan baru tersebut.

Mungkin juga Zulhas sudah memberikan banyak tawaran kepada Amien agar tetap berada dalam PAN, namun tawaran tersebut tak memenuhi hasratnya, dan Amien lebih memilih keluar dari PAN dan mendirikan partai baru.

Selain itu, bisa jadi langkah PAN yang kian mendekat ke Pemerintah Jokowi membuat Amien kian patah arang, dimatanya PAN sudah tak bisa lagi diharapkan untuk mengusung amanat reformasi.

Di lain pihak, sepertinya Zulhas dan PAN ingin lepas dari bayang-bayang Amien Rais dalam menjalankan partainya. Sejak 2004 ketika Amien Rais sudah tak lagi menjadi Ketua Umum partai dan menjadi Ketua Majelis Majelis Pertimbangan Partai, PAN itu selalu memiliki matahari kembar.

Ketua umum PAN siapapun itu orangnya seperti tak memiliki hak untuk menentukan arah kebijakan partai, karena pimpinan partai sesungguhnya adalah Amien Rais.

Jadi perilaku dan kiprah politik Amien Rais lah yang dianggap sebagai sikap resmi PAN, bukan keputusan partai. Tidak jarang Ketua Umum PAN ragu menentukan sikap politik, seperti sedang menunggu sinyal dari Amien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun