Perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 75 tahun 2020 ini super spesial buat kita semua, bukan karena logonya yang dianggap seperti Salib atau karena kita merayakannya dengan sesuatu yang penuh kecanggihan teknologi.
Tapi karena kita merayakannya di tengah situasi pandemi Covid-19. Semua tak sama lagi, kehidupan manusia dibuat jungkir balik oleh mahluk tak kasat mata berukuran 25 mikron.
Tak kurang dari 20 juta orang di dunia saat ini dinyatakan positif terinfeksi  Covid-19, dengan kematian yang mendekati 1 juta jiwa.
Sementara kasus positif Covid-19 di Indonesia per 15 Agustus 2020 seperti dilansir Covid19.go.id tercatat sebanyak 137.468 kasus dengan junlah kematian 6.071 orang
Ekonomi global dibuat tak berkutik, resesi melanda sebagian besar negara-negara dunia. Singapura salah satu negara maju, pertumbuhan ekonominya di kuartal ke II terjun bebas menjadi minus 41,2 persen, Amerika Serikat pun demikian minus 32,9 persen pertumbuhan ekonominya.
Jepang, Jerman, Hongkong, Perancis Malaysia, Filipina, dan banyak lagi negara lain yang perekonomiannya hancur di sikat pandemi Covid-19.
Lantas bagaimana dengan Indonesia, ya setali tiga uang, walaupun secara teknis belum masuk jurang resesi karena pertumbuhan ekonomi Indonesia di Kuartal I 2020 masih bisa tumbuh plus 2,9 persen, meskipun kemudian di Kuartal ke II drop cukup dalam menjadi minus 5,3 persen.
Jika di Kuartal ke III pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali berada diteritori negatif, dan probabilitas itu sepertinya sangat besar maka Indonesia resmi mengalami resesi ekonomi.
Dalam situasi seperti ini satu-satunya tumpuan bagi tumbuhnya perekonomian ada ditangan Pemerintah Indonesia.
Memang tak semua sektor terkena, seperti industri alat kesehatan dan semuanya yang berhubungan dengan kesehatan pasti tumbuh positif.
Kemudian sektor telekomunikasi dan segala sssuatu yang berhubungan dengan online sistem, mulai dari aplikasi hingga layanan e commerce melesat naik.