Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mendadak Pakar, Berakhir Seperti Hadi Pranoto?

7 Agustus 2020   17:53 Diperbarui: 7 Agustus 2020   17:53 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam beberapa tahun belakangan, saya sebenarnya sangat gembira, ada kebanggaan melihat wawasan bangsa Indonesia berkembang sangat pesat.

Nyaris seluruh isu yang berkembang ditanggapi dengan begitu cerdas oleh masyarakat, bahkan terkadang terlampau cerdas sehingga terkesan menjadi sok tahu.

Efek internet dan smartphone memang luar biasa, apapun bisa dipelajari lewat sentuhan jari, seluruh dunia seolah ada dalam genggaman.

Apapun pengetahuan yang ingin didapatkan seketika terhidang dihadapan kita. Mulai dari resep makanan hingga jurnal-jurnal ilmiah, dari politik, ekonomi, medisi hingga teori kuantum tersaji didepan mata.

Hanya butuh kemauan, kuota serta sinyal semua ilmu pengetahuan bisa kita dapatkan. Jadi tak heran kemudian masyarakat awam yang tak pernah mengikuti pendidikan formal dalam bidang ekonomi bisa jadi kualitas analisanya bisa seperti ekonom numero uno.

Atau jika dikaitkan dalam konteks Covid-19, yang merupakan ranah para ahli epidemologi, dokter atau virolog, tak kurang-kurang warga net biasa namun karena memiliki ketertarikan khusus pada hal tersebut, kemudian banyak membaca berbagai informasi mengenai virus corona pengetahuanmereka tentang hal tersebut menjadi banyak tahu.

Salah? Tentu saja tidak, malah kita harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang masalah pandemi ini. Dan bisa saja memberikan pemahaman kepada siapapun sebatas kemampuannya.

Namun demikian,  belajar lewat informasi yang didapatkan dari berbagai situs di Internet itu bisa jadi menyesatkan andai kita tak memiliki kemampuan untuk memilah dan memilih mana informasi yang valid mana yang tidak.

Mengais pengetahuan lewat internet tak akan sesempurna mereka yang memang secara akademis belajar tentang ilmu kedokteran.

Pemahaman mereka terhadap  masalah kesehatan tentunya jauh lebih mumpuni. Lebih dari itu mereka memiliki otoritas tertentu karena sudah memiliki standar kompetensi yang telah ditetapkan, misalnya memberika resep obat.

Seluas apapun wawasan orang tersebut dalam masalah kesehatan tanpa gelar dokter tak memliki kewenangan buat menulis resep.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun