Nyaris semua orang yang hidup di muka bumi ini ingin terlihat keren, rapi, dan kalau bisa selalu terlihat trendi dan modis. Agar terlihat demikian fesyen merupakan sarananya, pakaian kini bukan hanya berfungsi untuk menutupi aurat semata, pakaian itu bisa menunjukan status masyarakat.
Kita pastinya mengenal "kesan pertama' salah satu yang dilihat saat kita bertemu seseorang selain bentuk fisiknya, tentunya pakaian yang dikenakannya. Itu fakta, undebatable.
Seluruh pakaian yang kita kenakan sehari-hari tersebut merupakan hasil dari sebuah proses kreatif yang panjang. Mulai dari merancang, memproduksinya, memasarkannya hingga kemudian sampai ke tangan kita.
Proses ini merupakan sebuah industri dengan perputaran uang yang luar biasa besar. Industri fesyen sejak jaman baheula memang merupakan sebuah industri yang sangat menjanjikan karena siapapun manusia yang hidup di dunia ini membutuhkannya.
Namun memakai pakaian yang layak, keren, trendi, dan modis seperti yang kita kenakan saat ini, mungkin angan-angan belaka jika kita hidup di jaman sebelum industri fast fashion di perkenalkan pada dunia.
Bahkan rancangan-rancangan desainer kelas dunia,yang harganya selangit kini bisa kita dapatkan dengan harga yang sangat terjangkau. Industri fast fashion ini lah yang memungkinkan hal tersebut dapat terjadi.
Berbagai gerai ritel fesyen kelas dunia, memodifikasi hasil rancangan desainer kelas dunia tersebut agar lebih murah dan segera dapat digunakan oleh konsumen di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Gerai-gerai fesyen top dunia kini telah ada di Indonesia seperti Zara, H&M, Uniqlo, Topshop dan banyak lagi yang lainnya. Untuk kelas lebih bawah lagi ada gerai yang penetrasi bisa sampai ke kota-kota kecil di Indonesia, antara lain Matahari Departemen Store, Ramayana, Ria Busana dan beberapa departemen store lain yang sejenis.
Gerai-gerai tersebut menjual berbagai produk fesyen hasil dari "Fast Fashion Industri".
Fast Fashion merupakan sebuah konsep industri fesyen dengan proses produksi lebih cepat, menggunakan bahan baku yang lebih murah serta dengan kuantitas yang masif untuk memenuhi permintaan pasar.Â
Keberadaan fast Fashion ini sepertinya mendukung gaya hidup konsumtif karena harga jualnya relatif murah dibandingkan dengan pakaian yang dihasilkan oleh para desainer, bahkan jika kita menjahit sendiri ke tukang jahit langganan kita harga jual Fast fashion ini jauh lebih murah.Â