Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika "Balonku" Dianggap Memiliki Makna Terselebung

14 Juni 2020   19:47 Diperbarui: 14 Juni 2020   19:44 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Id.noxinfluencer.com

Balonku ada lima, Rupa rupa warnanya.

Hijau, kuning, kelabu, merah muda, dan Biru

Meletus balon hijau......Daaaar.

Hatiku sangat kacau....

Begitulah syair lagu  Balonku, lagu yang sangat saya akrabi semenjak kecil dulu. Lagu anak-anak ini bisa disebut sebagai lagu "evergreen" alias tak lekang oleh jaman.

Belakangan lagu yang diciptakan oleh seorang seniman pencipta lagu handal, Abdulah Totong Mahmud atau lebih dikenal dengan sebutan A.T. Mahmud kembali ramai diperbincangkan.

Bukan karena membahas, betapa anak-anak berterimakasih pada lagu ini karena dengan mendengar lagu Balonku bisa mengenal jenis-jenis warna, tapi karena dianggap memiliki makna terselebung.

Seorang pendakwah, dengan penuh keyakinan menyebutkan bahwa dibalik nuansa riang dan ceria dalam lagu tersebut terdapat makna yang secara ideologis merugikan umat Islam.

Hah.... kok bisa? Saya yang tumbuh besar dengan mendengar dan menyanyikan lagu ini tak pernah merasa terkurangi keimanan saya gara-gara lagu ini.

Pendakwah tersebut mempermasalahkan kenapa yang meletus itu balon yang warna hijau? Bukan yang warna kuning, kelabu, merah muda, atau biru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun