Balonku ada lima, Rupa rupa warnanya.
Hijau, kuning, kelabu, merah muda, dan Biru
Meletus balon hijau......Daaaar.
Hatiku sangat kacau....
Begitulah syair lagu  Balonku, lagu yang sangat saya akrabi semenjak kecil dulu. Lagu anak-anak ini bisa disebut sebagai lagu "evergreen" alias tak lekang oleh jaman.
Belakangan lagu yang diciptakan oleh seorang seniman pencipta lagu handal, Abdulah Totong Mahmud atau lebih dikenal dengan sebutan A.T. Mahmud kembali ramai diperbincangkan.
Bukan karena membahas, betapa anak-anak berterimakasih pada lagu ini karena dengan mendengar lagu Balonku bisa mengenal jenis-jenis warna, tapi karena dianggap memiliki makna terselebung.
Seorang pendakwah, dengan penuh keyakinan menyebutkan bahwa dibalik nuansa riang dan ceria dalam lagu tersebut terdapat makna yang secara ideologis merugikan umat Islam.
Hah.... kok bisa? Saya yang tumbuh besar dengan mendengar dan menyanyikan lagu ini tak pernah merasa terkurangi keimanan saya gara-gara lagu ini.
Pendakwah tersebut mempermasalahkan kenapa yang meletus itu balon yang warna hijau? Bukan yang warna kuning, kelabu, merah muda, atau biru.