Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Paranormal Ki Gendeng Pamungkas Meninggal, Ia Sempat Berniat Jadi Capres 2024

7 Juni 2020   06:15 Diperbarui: 7 Juni 2020   07:50 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kabar duka datang dari Bogor, Paranormal kondang yang sscara terang-terangan memproklamirkan diri nya dukun santet, Ki Gendheng Pamungkas telah meninggal dunia.

Menurut Direktur Rumah Sakit Mulia Kota Bogor, Eva Erawati, almarhum dinyatakan meninggal karena komplikasi penyakit Diabetes dan jantung.

"Ia sudah dirawat sejak tanggal 3 Juni, dan meninggal sekitar pukul 3 sore." Ujar Eva, Sabtu (06/06/20). Seperti dilansir Kompas.com.

Jenazahnya telah dibawa oleh pihak keluarganya ke rumahnya dikawasan Sawangan Depok sekitar pukul 17.00 WIB. Belum ada keterangan dari pihak keluarga dimana dan kapan almarhum akan dikuburkan.

Paranormal yang dikenal kontroversial ini, mulai dikenal luas oleh masyarakat Indonesia  sejak jaman Soeharto jadi Presiden.

Ia mendeklarasikan dirinya ssbagai dukun santet dsngan tarif cukup tinggi. Pria yang bernama Asli Imam Santoso ini mengaku pernah menyantet George W. Bush ketika ia datang ke Istana Bogor pada bulan November 2006.

Saat itu pun Ki Gendeng Pamungkas memimpin aksi demonstrasi  di sekitar Tugu Kujang  Kota Bogor bersama ormas yang dipimpinnya Front Pribumi, dalam rangka menolak kedatangan Presiden Amerika Serikat itu.

Aksi kontroversial lain yang dilakukan Ki Gendeng yang kemudian berujung dirinya dibekuk oleh polisi atas tuduhan penyebaran kebencian berdasarkan SARA ialah saat ia menyebaran aksinya lewat media sosial "fight against China"

Dalam video yang disebarkan lewat Youtube tersebut ia berujar kebenciannya pada ras China. Selain iu, ia pun mencetak kaos, stiker, topi dan berbagai atribut lainnya yang intinya menyebutkan bahwa ia "anti China"

Ia beralasan bahwa aksinya atas keyakinannya, "ingin kembali ke UUD 45 yang asli. Saya ini mempercayai Sabda Palon Nagih janji Serat Jayabaya" ujar Ki Gendeng saat itu.

Di dunia politik, Ki Gendeng Pamungkas sempat mencalonkan diri sebagai salah satu calon walikota Bogor berpasangan dengan Ahmad Chusairi pada Pmilihan Kepala Daerah pada periode 2008-2013.

Sayangnya kiprah pertamanya dalam Pilkada tersebut harus ditandai kegagalan, ia tak berhasi meraih suara yang cukup untuk menempati kursi Bogor 1.

Belakangan ia berniat untuk mencalonkan diri sebagai calon Presiden untuk pemilhan Presiden tahun 2024. Namun karena terhalang UU Pemilu yang mengharuskan adanya dukungan bagi calon Pilpres dari partai poliik.

Nah untuk itulah kemudian ia menggugat Undang-Undang Pemilu nomor 7 tahun 2017 ke Mahkamah Konstitusi. 

Seperti dilansir situs Mahkamah Konstitusi, Gugatan tersebut telah masuk pada tanggal 11 Mei 2020 lalu.

Dalam berkas permohonannya yang diajukan Ki Gendeng Pamungkas disebutkan, 

"Pemohon dikenal sebagai tokoh masyarakat dari kegiatannya sebagai praktisi Supranatural sehingga memiliki instuisi yang tinggi untuk melihat Calon Presiden/wakil presiden dari jalur Independen atau tidak dibatasi harus dari partai politik atau gabungan partai politik, sebagaimana yang dinyatakan pasca Amandemsn UUD 45."

Ki Gendeng Pamungkas beralasan bahwa dengan adanya calon independen dalam pilpres ruang pertentangan yang tajam seperti yang terjadi dalam Pilpres 2019  tak akan terjadi lagi, lantaran ada calon alternatif.

Sayang, ia tak dapat melanjutkan gugatan  dan meneruskan niatnya untuk menjadi Capres Independen 2024 karena ia meninggal. Semoga segala amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun